Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengamanatkan kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk meningkatkan akses nasabah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), mengingat masih ada 29,2 juta orang yang belum memiliki akses pembiayaan.
“Saya harap BRI bisa menembus 29 juta orang yang belum mendapatkan akses pembiayaan. Sebanyak 15 juta mungkin belum cukup, mungkin harus menjadi 45 juta sehingga kita bisa memberikan akses kepada semua orang,” ujar Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis.
Menurut Sri Mulyani, saat ini terdapat 121,7 juta UMKM yang telah mendapatkan akses pembiayaan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 juta UMKM mengakses pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), 20 juta melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR), 35 juta melalui lembaga keuangan khusus, 7,6 juta melalui BLU pengelolaan dana Umi, dan 17 juta lainnya dari P2P lending.
Data menunjukkan bahwa penyaluran kredit BRI pada tahun 2023 mencapai Rp1.266,4 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Penyaluran kredit pada segmen mikro tercatat tumbuh 10,9 persen yoy menjadi Rp611,2 triliun.
BRI menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 12 persen pada tahun ini. Perseroan akan tetap fokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta berencana untuk menyasar segmen yang lebih dalam lagi, yakni segmen ultra mikro, untuk membuka sumber penyaluran kredit baru.
Di samping itu, BRI juga akan memastikan pencadangan dana tetap memadai guna mendukung pertumbuhan kredit yang diincar. Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, BRI berkomitmen untuk terus menjadi motor penggerak ekonomi melalui peningkatan akses pembiayaan bagi segmen UMKM di Indonesia.
Komentar