Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp176,2 triliun untuk pembiayaan investasi pada tahun 2024. Pernyataan tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta pada hari Senin.
Menurut Sri Mulyani, sebagian besar dari alokasi tersebut akan difokuskan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, yang merupakan salah satu prioritas utama pemerintah. Dari total alokasi tersebut, klaster infrastruktur akan mendapatkan dana sebesar Rp55,22 triliun, sementara klaster pendidikan akan mendapatkan Rp25 triliun.
“Pembangunan infrastruktur terutama untuk beberapa BUMN, Hutama Karya, Wijaya Karya, SMF, LEN dan IFG,” kata Sri Mulyani.
Selain itu, penyertaan Modal Negara (PMN) akan diberikan secara selektif kepada BUMN untuk mendukung program prioritas pemerintah, termasuk percepatan pembangunan infrastruktur. Tujuan dari PMN ini juga termasuk mendorong penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pembiayaan investasi kepada Badan Layanan Umum (BLU) dan badan hukum lainnya akan ditujukan untuk penyediaan lahan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN). Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan, meningkatkan ekspor nasional ke pasar global, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan memperkuat posisi Indonesia dalam hubungan internasional.
Dengan alokasi dana yang signifikan ini, pemerintah berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Komentar