Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan upaya penguatan kerja sama dengan pemerintah Laos dan Kamboja untuk pengembangan situs budaya di bawah payung program ASEAN single destination.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Jumat, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan hasil pertemuannya dengan Menteri Pariwisata Kamboja dalam rangka meningkatkan peluang kerja sama bilateral. “Kami bertemu dengan Menteri Pariwisata Kamboja yang baru dalam rangka meningkatkan peluang kerja sama bilateral dari segi promosi, peningkatan kualitas SDM, dan juga peningkatan interkoneksi antara situs-situs budaya,” ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno menjelaskan bahwa Kamboja memiliki Angkor Wat yang menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya luar biasa, sejalan dengan Borobudur di Indonesia. “Hal ini yang bisa kita perkuat kerja sama dengan pendekatan persamaan destinasi tersebut,” tambahnya.
Indonesia dan Kamboja telah memiliki hubungan diplomatik sejak tahun 1957, dan keduanya mendeklarasikan sister sites antara Borobudur dan Angkor Wat pada Januari 2012. Pada 18 Januari 2022, Indonesia dan Kamboja memperbarui kerja sama pariwisata, termasuk kerja sama promosi pemasaran pariwisata, pengelolaan destinasi pariwisata, kerja sama MICE, peningkatan SDM, dan konektivitas.
Selain pertemuan dengan menteri pariwisata Kamboja, Sandiaga Uno juga melakukan pertemuan dengan Menteri Informasi, Budaya, dan Pariwisata Laos, Suanesavanh Vignaket, untuk membahas potensi kerja sama serta peningkatan kapasitas SDM. “Kami mendukung Laos sebagai tuan rumah ATF 2024 serta keketuan ASEAN di tahun ini. Kami akan terus mengikuti rapat-rapat persiapan untuk KTT ASEAN di sini nantinya,” kata Sandiaga Uno.
Pertemuan ini juga membahas konektivitas penerbangan antara Indonesia, Kamboja, dan Laos untuk kunjungan ke situs-situs candi, pengembangan pelatihan produksi makanan halal, dan pertukaran informasi terkait paket wisata. Sandiaga Uno berharap pertemuan ini dapat memperkuat sinergi antara Indonesia, Laos, dan Kamboja dalam memajukan sektor pariwisata di kawasan ASEAN.
Komentar