Ekbis
Beranda » Berita » Menteri Perdagangan Ungkap Penyebab Kelangkaan Stok Beras di Ritel Modern

Menteri Perdagangan Ungkap Penyebab Kelangkaan Stok Beras di Ritel Modern

Menteri Perdagangan Ungkap Penyebab Kelangkaan Stok Beras di Ritel Modern

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan alasan di balik kelangkaan stok beras yang terjadi di sejumlah ritel modern. Menurutnya, kelangkaan tersebut disebabkan oleh keterlambatan dalam masa tanam dan panen.

“Begini, beras itu memang kita lambat kan nanamnya lambat panennya lambat,” ujar Zulkifli memberikan keterangan usai menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 179 Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu.

Untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut, pemerintah telah mengisi kekosongan stok dengan mengimpor beras. Namun, Zulkifli menekankan bahwa langkah ini tidak merugikan petani.

Cara Cek BPNT Juni 2025 di Situs Resmi Kemensos

“Tetapi kami sudah isi dengan impor yang banyak dan itu tidak merugikan petani karena harganya tinggi sekarang di petani, harga beras itu kan dibeli Rp11.000-an gabah itu Rp8.000-an,” ungkap Zulkifli.

Selain itu, Zulkifli juga menjelaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah untuk mengatasi harga beras yang tinggi dengan menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar. Jumlah suplai beras dari 100 hingga 200 ribu ton per bulan, kini ditingkatkan menjadi 250 ribu ton.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, juga menegaskan bahwa stok beras telah mencukupi sejumlah ritel modern untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Setelah diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk melakukan stabilisasi perberasan nasional, Bapanas bersama pemangku kepentingan lainnya bergerak cepat untuk menstabilkan harga beras. Sebanyak 50 ribu ton beras dari Bulog telah mulai masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

“Pemerintah telah mengoptimalkan stok beras yang ada di Bulog, PIBC, Food Station BUMD DKI Jakarta, untuk diguyur ke pasar, baik pasar modern maupun tradisional,” kata Arief saat meninjau stok beras di Gudang PIBC, Jakarta.

Daya Beli Masyarakat Menurun, UMKM Butuh Dukungan APBN dan Digitalisasi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan