HarianBatakpos.com- Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan penyesalannya terkait program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang menuai kritik karena memotong iuran dari gaji pegawai. Basuki merasa keputusan ini terkesan terburu-buru, terutama setelah melihat bahwa dana yang terkumpul dari program ini belum sebanding dengan dana yang telah dialokasikan untuk program sejenis sebelumnya, yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Basuki menyampaikan keraguan atas urgensi implementasi Tapera saat ini, terutama setelah melihat anggaran besar yang sudah dialokasikan untuk program FLPP. Dia juga menyatakan keterbukaannya untuk mengundurkan jadwal implementasi Tapera jika memang ada permintaan dari pihak DPR dan Ketua MPR.
Pendapat ini datang setelah kelompok buruh menyuarakan keberatannya terhadap PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Tapera. Mereka mengungkapkan bahwa kehadiran Tapera membuat potongan pendapatan mereka mencapai hampir 12%, yang menambah beban finansial mereka.
Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR dan Ketua Komite BP Tapera, menyatakan, “Menurut saya pribadi, kalau memang ini belum siap kenapa kita harus tergesa-gesa. Harus diketahui, APBN sampai sekarang ini sudah Rp 105 triliun dikucurkan untuk FLPP, untuk subsidi bunga. Sedangkan untuk Tapera ini, mungkin dalam 10 tahun bisa terkumpul Rp 50 triliun. Jadi effort-nya dengan kemarahan ini saya pikir saya nyesel betul, saya nggak legowo lah.”
Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, mengungkapkan, “Karena buruh sudah dipotong hampir 12%, pengusaha sudah hampir dipotong 18%. Buruh sudah dipotong jaminan pensiun 1%, jaminan kesehatan 1%, PPh 21 pajak 5%, jaminan hari tua 2%, sekarang Tapera 2,5%, total mendekati hampir 12%.”
Referensi:”Basuki Menyesal soal Tapera: Kalau Belum Siap, Kenapa Kita Tergesa-gesa.” Detiknews, 6 Juni 2024, https://news.detik.com/berita/d-7378109/basuki-menyesal-soal-tapera-kalau-belum-siap-kenapa-kita-tergesa-gesa.
Komentar