Nasional
Beranda » Berita » Merajut Kebersamaan: Peran Lebaran 2025 dalam Mengatasi Polarisasi Politik

Merajut Kebersamaan: Peran Lebaran 2025 dalam Mengatasi Polarisasi Politik

Ilustrasi saat orang saling bersalaman dan bermaaf-maaf seusai shalat Idul Fitri.
Ilustrasi saat orang saling bersalaman dan bermaaf-maaf seusai shalat Idul Fitri.

Medan,  HarianBatakpos.com – Lebaran selalu menjadi momen istimewa bagi masyarakat Indonesia. Selain sebagai perayaan keagamaan, Lebaran adalah ajang mempererat silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan menumbuhkan kembali semangat kebersamaan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menghadapi tantangan besar berupa polarisasi politik yang semakin tajam. Pemilu 2024 yang baru saja berlalu meninggalkan residu ketegangan, membuat perbedaan politik merasuk hingga ke ranah keluarga, komunitas, dan media sosial.

Menghadapi Polarisasi Politik pada Momentum Lebaran 2025

Polarisasi politik di Indonesia bukan lagi sekadar perbedaan pendapat, tetapi telah berkembang menjadi sekat-sekat sosial yang menghambat komunikasi dan kerja sama antarwarga. Peneliti Senior Pusat Riset Politik BRIN, Lili Romli, menyatakan bahwa polarisasi politik menyebabkan masyarakat terbelah dalam blok masing-masing. Survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat terpecah menjadi dua kelompok besar: 57 persen cenderung pro-pemerintah dan 43 persen menunjukkan sikap oposisi yang lebih konservatif, dilansir dari kompas.com.

Momen Lebaran 2025 bisa menjadi momentum strategis untuk rekonsiliasi. Tradisi halalbihalal memiliki kekuatan untuk mencairkan suasana dan menjadi ajang rekonsiliasi. Silaturahim saat Lebaran memungkinkan berbagai pihak duduk bersama dalam suasana yang lebih cair, membuka ruang diskusi yang terbuka, dan menghilangkan sekat-sekat politik yang membatasi interaksi.

Pimpinan Serikat Pekerja Tolak Tutup TPL, Ephorus HKBP: Pernah Mereka Pikirkan Mayoritas Masyarakat Batak…?

Elit politik diharapkan dapat menekan ego dan dendam politik. Pemilu sudah selesai, saatnya membuka lembaran baru. Meningkatkan solidaritas sosial melalui tradisi berbagi di hari Lebaran bisa menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa kepedulian dan kebersamaan jauh lebih penting dibanding perbedaan pandangan politik.

Peran Media Sosial dalam Membangun Persatuan

Media sosial memiliki peran penting dalam memperkuat polarisasi di Indonesia. Caroline Paskarina menekankan bahwa literasi digital menjadi kunci utama dalam menangkal polarisasi. Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan positif dan nasionalisme. Dengan cara ini, Lebaran 2025 bisa menjadi titik balik untuk mengurangi ketegangan politik dan membangun kembali persatuan bangsa.

Dengan semangat silaturahim, gotong royong, dan saling memaafkan, mari kita perkuat nilai-nilai kebangsaan demi Indonesia yang lebih harmonis, kuat, dan bersatu.

Penutupan Minimarket Surabaya: Jukir Resmi Jadi Kunci Kembali Beroperasi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan