Medan, HarianBatakpos.com – Amalan yang pahalanya tak terputus meski sudah meninggal dunia menjadi pembahasan penting dalam Islam. Rasulullah SAW telah menyampaikan dalam hadits bahwa ada beberapa amal kebaikan yang tetap mengalirkan pahala meskipun seseorang telah wafat.
Dalam kehidupan dunia, manusia akan meninggalkan seluruh harta, jabatan, dan segala hal yang bersifat duniawi saat ajal menjemput. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam surah Al Ankabut ayat 57 yang berbunyi:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan.”
Hadits Tentang Amalan yang Pahalanya Tak Terputus Meski Sudah Meninggal Dunia
Dalam hadits yang tercantum dalam kitab Syarah Riyadhus Shalihin oleh Imam Nawawi, Rasulullah SAW bersabda bahwa ketika manusia meninggal dunia, semua amalnya terputus kecuali tiga hal. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
“Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim)
Tiga amalan ini termasuk dalam amalan yang pahalanya tak terputus meski sudah meninggal dunia karena terus memberi manfaat kepada orang lain bahkan setelah pelakunya wafat.
Rincian Amalan yang Pahalanya Terus Mengalir
Berikut adalah penjelasan dari tiga amalan utama yang tetap mengalirkan pahala:
1. Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah adalah bentuk sedekah yang manfaatnya terus digunakan oleh banyak orang. Contohnya seperti membangun masjid, menyediakan sumur air, mewakafkan tanah, atau menyumbangkan mushaf Al-Qur’an.
2. Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu yang dibagikan dan terus dipelajari oleh orang lain juga termasuk amalan yang pahalanya tak terputus meski sudah meninggal dunia. Misalnya, seseorang menulis buku, membuat konten edukasi, atau mengajar ilmu agama yang digunakan oleh generasi setelahnya.
3. Doa Anak yang Saleh
Anak yang saleh dan mendoakan orang tuanya menjadi sumber pahala yang tidak terputus. Doa yang dianjurkan misalnya:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Allahummaghfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiraa
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.”
Ketiga amalan ini sangat dianjurkan untuk dilakukan selama hidup agar tetap mendapatkan pahala kelak setelah meninggal dunia. Maka dari itu, penting bagi umat Islam memahami bahwa amalan yang pahalanya tak terputus meski sudah meninggal dunia adalah bagian dari bekal akhirat yang abadi.
Komentar