Medan, HarianBatakpos.com – Seorang astronom di Jepang berhasil mengabadikan momen sebuah objek tak dikenal yang menerangi permukaan Bulan.
Namun, objek tersebut bukanlah UFO atau alien, melainkan diyakini sebagai meteor Geminid. Hujan meteor Geminid adalah fenomena tahunan yang menarik perhatian banyak pengamat langit, dilansir dari kumparan.com.
Apa Itu Meteor Geminid?
Geminid sendiri adalah hujan meteor yang berasal dari asteroid dengan karakteristik komet. Meteor ini pertama kali terlihat menerangi langit Bumi pada pertengahan 1800-an dan biasanya muncul setiap tahun.
“Puing-puing yang menyebabkan Geminid berasal dari asteroid 3200 Phaethon,” ungkap Serena Whitfield dalam blog NASA. Penemuan Phaethon pada 1983 menunjukkan bahwa orbit asteroid tersebut cocok dengan meteor Geminid, menjadikannya sumber utama hujan meteor tahunan ini.
Menurut Whitfield, meskipun sebagian besar hujan meteor berasal dari komet, Phaethon diklasifikasikan sebagai asteroid dekat Bumi.
“Kadang-kadang klasifikasi ini dipertanyakan, karena orbit Phaethon mirip dengan orbit komet,” tambahnya. Phaethon juga menunjukkan perilaku yang menyerupai komet, dengan wahana antariksa STEREO milik NASA mendeteksi ekor samar di sekitar asteroid tersebut.
Puncak Hujan Meteor Geminid
Hujan meteor Geminid tahun ini terjadi antara 4 hingga 20 Desember 2024, dengan puncaknya pada 13 hingga 14 Desember 2024. Meskipun ada dugaan bahwa beberapa meteor dapat menimbulkan potensi bahaya bagi Bumi, sebagian besar meteor terbakar di atmosfer sebelum mencapai permukaan.
Daichi Fujii, astronom dan kurator Museum Kota Hiratsuka di Jepang, mencatat bahwa beberapa meteor Geminid juga mungkin bertabrakan dengan Bulan.
Fujii menjelaskan, “Ada kilatan cahaya Bulan lagi malam ini. Saya merekamnya pada 360 fps dari rumah pada pukul 22:34:35 pada 8 Desember 2024.” Ia menambahkan bahwa meteor dan bola api yang terang muncul setiap hari, menunjukkan aktivitas meteor yang tinggi.
Meskipun Geminid kemungkinan penyebab utama dampak cahaya di Bulan, hal ini tidak sepenuhnya dapat dipastikan. “Mengingat posisi titik radian, ada kemungkinan bahwa kilatan tumbukan Bulan ini terkait dengan hujan meteor Geminid,” kata Robert Lunsford dari American Meteor Society.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya fenomena menarik ini.
Komentar