Jakarta-BP: Kejaksaan Agung Argentina sedang memeriksa tuduhan penyalahgunaan kekuasaan yang diduga dilakukan Presiden Mauricio Macri setelah ia menyetujui bantuan US$50 miliar (Rp 749 triliun) dari Dana Moneter Internasional (IMF), menurut kantor kepresidenan.
Jaksa Agung Jorge Di Lello telah meminta perjanjian Argentina dengan IMF ditunda sampai ada keputusan apakan kasus Macri akan diproses atau tidak, AFP melaporkan.
“Ada tuduhan resmi yang diajukan karena ada masalah atribusi dan mungkin saja presiden dan menteri-menterinya tidak berhak untuk menandatangani perjanjian itu,” kata sekretaris jaksa agung Javier Delio kepada AFP.
Kasus itu diajukan oleh mantan anggota parlemen Claudio Lozano dan pengamat hak-hak kota yang menuduh pimpinan eksekutif negara itu melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran tugas publik karena menandatangani perjanjian dengan IMF tanpa melalui proses persetujuan di kongres.
Inflasi di 12 bulan terakhir mencapai sekitar 30% sementara peso anjlok 40% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi terendahnya pekan lalu. Sementara itu, bank sentral berupaya menghentikan pelemahan tersebut dengan menaikkan suku bunga ke tingkat tertinggi di dunia 60%.Penggugat mengklaim Undang-undang Anggaran Negara Argentina tahun 2018 tidak memberi kewenangan bagi pemerintah untuk menandatangani perjanjian dengan IMF.
Kasus itu telah diteruskan kepada hakim federal untuk diputuskan apakah investigasi akan dilakukan.
Di bulan Juni, Macri menyetujui pinjaman tiga tahun senilai US$50 miliar dengan IMF demi menyelesaikan kekacauan ekonomi yang tengah terjadi di negaranya.
Negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Amerika Selatan itu sedang menghadapi lonjakan inflasi, defisit anggaran, dan pelemahan mata uang peso.
Namun, meski telah menerima sebagian pinjaman senilai US$15 miliar di Juni, perekonomian Argentina justru memburuk dan keyakinan investor turun tajam.
Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne berada di Washington selama dua hari terakhir untuk bertemu Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan membicarakan percepatan penyaluran sisa pinjaman.
“Kami menantikan kesepakatan dengan IMF sehingga kami dapat menstabilkan situasi di Argentina,” ujarnya kepada jurnalis.
(CnbcIndonesia) BP/JP
Komentar