Jakarta-BP: Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyoroti permintaan maaf calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto tentang ‘Tampang Boyolali’.
Menurut Fahri, polemik ‘tampang Boyolali’ merupakan tantangan untuk Prabowo. Apalagi banyak masyarakat yang ingin mengetahui kedekatan Prabowo dengan rakyat.
“Orang meragukan apakah pak Prabowo bisa hangat, itulah yang menjadi tantangannya,” tulis Fahri Hamzah dalam akun Twitternya @Fahrihamzah.
Fahri menyebut Prabowo terlalu rasional dalam menyikapi persoalan, sehingga terkesan berjarak dengan rakyat.
“Pak Prabowo terlalu rasional dan itulah jarak yang dapat dibuat lebih lebar oleh lawan politiknya agar rasionalitas itu menjelma menjadi kelemahan, seolah beliau berjarak dengan rakyat,” katanya.
Pak Prabowo terlalu rasional dan itulah jarak yang dapat dibuat lebih lebar oleh lawan politiknya agar rasionalitas itu menjelma menjadi kelemahan…seolah beliau berjarak dengan rakyat… https://t.co/Br8DVCFJvF
— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) November 7, 2018
Prabowo Subianto sebelumnya meminta maaf setelah pidatonya soal ‘Tampang Boyolali’ jadi polemik. Pernyataan maaf Prabowo disampaikan dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.
“Jadi, dan ya. Tapi kalau maksud saya tidak negatif. Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu,” kata Prabowo dalam video yang dibuat oleh Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (6/11) malam.
Prabowo menilai terlalu berlebihan bila pidatonya dianggap menghina. “Saya kira itu ya mungkin berlebihan. Saya tidak ada niat sama sekali, itu kan cara saya kalau berbicara itu familiar, dari ya mungkin istilah bahasa-bahasa sebagai seorang teman. Jadi ya audiens waktu itu juga nggak terlalu besar, ya mungkin paling hanya 400-500 orang kader dari partai-partai koalisi kita di peresmian kantor pemenangan,” ucap Prabowo Subianto.
“Ya saya seloroh ya dan itu kira-kira sambutan saya kan satu jam, mungkin 40 menit lebih, itu (soal ‘Tampang Boyolali’) mungkin hanya 2 menit itu,” sambung Prabowo.
Dalam klarifikasinya, Prabowo menjelaskan terkait kondisi saat ini telah terjadi kesenjangan dan ketidakadilan di masyarakat. Sebab kekayaan di Indonesia hanya dinikmati oleh segelintir orang saja.
“Saya tahu kondisi kalian, kan gitu. Saya justru, yang saya permasalahkan adalah ketidakadilan, kesenjangan, ketimpangan. Kan semua orang tahu di Indonesia ini makin lebar, makin tidak adil, yang menikmati kekayaan Indonesia kan hanya segelintir orang saja. Jadi maksud saya itu,” tuturnya.
Menurut Dahnil, Prabowo menginginkan adanya keakraban dengan masyarakat Boyolali dan masyarakat Indonesia.
“Pesan pak Prabowo adalah tentu beliau ingin akrab dengan masyarakat Boyolali dan pengen akrab dengan masyarakat indonesia,” kata Dahnil.
(Akurat) BP/JP
Komentar