Medan, HarianBatakpos.com – Hutan Aokigahara yang terletak di kaki Gunung Fuji, Jepang, dikenal sebagai salah satu tempat paling misterius di dunia. Hutan ini sering dikaitkan dengan fenomena bunuh diri, sehingga mendapat julukan “Hutan Bunuh Diri”. Setiap tahun, ratusan orang dilaporkan menghilang atau ditemukan tak bernyawa di sana.
Pemerintah Jepang telah berusaha mengurangi angka bunuh diri dengan berbagai langkah, seperti pemasangan kamera pengawas, patroli rutin, dan papan peringatan yang berisi pesan untuk menyelamatkan nyawa. Berikut ini lima fakta menarik tentang Hutan Aokigahara yang perlu diketahui.
1. Pemerintah Jepang Melakukan Upaya Penyelamatan
Pemerintah Jepang sejak 2017 telah berupaya mengurangi angka bunuh diri di Hutan Aokigahara. Mereka memasang CCTV di pintu masuk, meningkatkan patroli keamanan, serta menempatkan papan peringatan dengan pesan seperti: “Pikirkan keluarga Anda” dan “Hidup Anda sangat berharga”. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menurunkan angka bunuh diri hingga 30 persen.
2. Aokigahara Dipopulerkan oleh Buku Kontroversial
Fenomena bunuh diri di Hutan Aokigahara semakin populer setelah seorang penulis Jepang, Wataru Tsurumi, menerbitkan buku berjudul The Complete Manual of Suicide. Dalam buku ini, hutan tersebut disebut sebagai lokasi sempurna untuk mengakhiri hidup. Petugas patroli sering menemukan buku ini di antara barang-barang milik korban bunuh diri.
3. Mitos Ubasute di Hutan Aokigahara
Ubasute adalah legenda Jepang tentang praktik meninggalkan orang tua di tempat terpencil hingga mereka meninggal dunia. Beberapa orang percaya bahwa Hutan Aokigahara menjadi lokasi pembuangan orang tua yang dianggap sebagai beban keluarga. Meski begitu, mitos ini belum terbukti secara historis dan lebih sering dianggap sebagai cerita rakyat untuk mengajarkan nilai berbakti kepada orang tua.
4. Larangan Mendirikan Tenda di Aokigahara
Wisatawan dilarang mendirikan tenda di dalam Hutan Aokigahara. Petugas patroli sering kali menganggap keberadaan tenda sebagai tanda bahwa seseorang berencana untuk bunuh diri. Oleh karena itu, jika ada yang kedapatan berkemah, mereka akan diminta untuk segera meninggalkan area hutan.
5. Sinyal di Hutan Aokigahara Sangat Lemah
Jangan mengandalkan ponsel atau GPS digital saat masuk ke dalam Hutan Aokigahara. Karena kepadatan pepohonan, sinyal sangat sulit dideteksi, membuat pengunjung yang tersesat sulit menghubungi bantuan. Banyak orang yang memasang pita atau tali di pepohonan sebagai penanda jalur agar tidak tersesat.
Hutan Aokigahara memang menyimpan banyak misteri dan cerita menyeramkan. Namun, pemerintah Jepang terus berupaya mengurangi angka bunuh diri di sana dengan berbagai cara.
Komentar