Ekbis
Beranda » Berita » Modal Asing Keluar dari Pasar Saham Capai Rp29,92 Triliun Sepanjang 2025

Modal Asing Keluar dari Pasar Saham Capai Rp29,92 Triliun Sepanjang 2025

Modal Asing Keluar dari Pasar Saham Capai Rp29,92 Triliun Sepanjang 2025
Gedung OJK Pusat, Jakarta (Dok. Peluang Bisnis)

Jakarta, HarianBatakpos.com – Modal asing keluar dari pasar saham Indonesia terus berlanjut hingga kuartal pertama 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan, hingga 27 Maret 2025 tercatat nilai modal asing keluar atau net sale secara year-to-date (ytd) mencapai Rp29,92 triliun.

“Non-residen mencatatkan net sale sebesar Rp8,02 triliun secara month-to-date (mtd), dan secara year-to-date masih terdapat net sale sebesar Rp29,92 triliun,” ujar Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Maret 2025 di Jakarta, Jumat. Di sisi lain, nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp11.126 triliun, naik 2,27 persen mtd, namun turun 9,80 persen secara ytd.

Kinerja pasar saham nasional pun turut terdampak oleh tekanan ekonomi global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 3,83 persen secara mtd pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62 dan turun 8,04 persen secara ytd. Bahkan, pasca libur Lebaran pada 8 April 2025, IHSG jatuh ke 5.996 dan sempat dihentikan sementara (halting) selama 30 menit.

Menko Zulhas Tekankan Konsumsi Susu Lokal, Strategi Tingkatkan Gizi Anak Indonesia

Namun, tren negatif itu sedikit membaik. Pada 9 April 2025, IHSG ditutup naik 0,47 persen menjadi 5.967, dan kembali melonjak 4,70 persen pada 10 April 2025 ke level 6.254. Meski demikian, secara year-to-date, IHSG masih mencatatkan pelemahan sebesar 11,67 persen, mencerminkan masih kuatnya tekanan di pasar saham.

Di sisi pasar obligasi, indeks ICBI tercatat melemah 0,17 persen mtd namun tumbuh 1,75 persen ytd ke level 399,54. Investor asing juga mencatat net sale sebesar Rp0,43 triliun mtd dan Rp1,41 triliun ytd. Hal ini menunjukkan adanya pelarian modal dari instrumen investasi dalam negeri, termasuk pasar surat utang negara.

Sementara itu, sektor pengelolaan investasi mencatat pertumbuhan tipis. Nilai asset under management (AUM) mencapai Rp811,97 triliun, naik 0,45 persen mtd, meski turun 3,71 persen ytd. Reksadana mencatat net subscription sebesar Rp0,92 triliun mtd dan Rp1,35 triliun ytd, yang menunjukkan investor ritel masih memiliki optimisme di tengah tekanan global.

Fundraising di pasar saham juga tetap tumbuh. Per 27 Maret 2025, nilai penawaran umum mencapai Rp57,68 triliun, termasuk Rp3,24 triliun dari lima emiten baru. Untuk securities crowdfunding (SCF), tercatat dana sebesar Rp1,49 triliun berhasil dihimpun dari 503 penerbit, dan 177.717 pemodal yang terdaftar.

Investasi Rp1.627 Triliun! Indonesia-Singapura Bangun Panel Surya dan Kawasan Industri Hijau

OJK juga mencatat perkembangan derivatif keuangan dan bursa karbon yang cukup aktif. Hingga 31 Maret 2025, terdapat 31 pelaku dan 5 penyelenggara derivatif berizin, dengan volume transaksi 571.610 juta lot dan nilai Rp710,63 triliun. Di bursa karbon, hingga 27 Maret 2025, tercatat 111 pengguna jasa dan volume sebesar 1,59 juta ton CO₂ ekuivalen dengan akumulasi nilai Rp77,91 miliar.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan