Pembina Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma, menyatakan bahwa modest fashion berbahan wastra buatan tangan (handmade) memiliki potensi menjadi keunggulan Indonesia dalam persaingan pasar fesyen dunia. Ali Charisma mengungkapkan strategi tersebut saat berbicara di Jakarta pada hari Senin.
Menurut Ali Charisma, strategi yang tepat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat mode dunia adalah dengan mengoptimalkan wastra Indonesia yang diproduksi secara handmade. Wastra ini dapat dijadikan sebagai bahan pakaian siap pakai (ready-to-wear) untuk kalangan menengah ke atas dengan standar internasional, serta dapat dihargai di pasar global.
“Craft yang memiliki sentuhan handmade sangat diapresiasi dan dihargai oleh masyarakat global,” ungkap Ali Charisma.
Ali menekankan bahwa pasar untuk kalangan menengah ke atas masih terbuka lebar untuk produk-produk Indonesia, terutama karena pasar kalangan menengah ke bawah sudah banyak dibanjiri oleh produk-produk dari negara-negara seperti China, Vietnam, dan Bangladesh yang memiliki harga lebih terjangkau. Sementara pasar kalangan atas telah menjadi target bagi produk dari negara-negara Eropa yang telah lama menjadi pusat mode dunia.
Selain menonjolkan konsep handmade sebagai nilai tambah produk, Ali Charisma juga menekankan pentingnya menerapkan konsep sustainable fashion dalam industri modest fashion Indonesia. Menurutnya, konsep modest fashion dan sustainable akan memberikan kekuatan yang unik dan menjadi keunggulan yang tidak dimiliki oleh negara lain.
“Kita perlu mengangkat sustainable modest fashion agar industri kita benar-benar berkelanjutan dan bisa bersaing di pasar global,” tambahnya.
IFC juga melibatkan diri dalam membawa produk modest fashion Indonesia ke pasar dunia melalui penyelenggaraan berbagai acara peragaan busana. Beberapa kegiatan rutin di dalam negeri seperti Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF), Muslim Fashion Festival (MUFFEST), dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) telah menjadi bagian dari strategi ini. Ali Charisma juga merencanakan untuk membawa acara IN2MF ke panggung global dengan kemungkinan kerja sama di Kuala Lumpur, Istanbul, dan Paris, termasuk kolaborasi dengan Bank Indonesia.
Komentar