Jakarta, BP – Neraca dagang Indonesia kembali mencetak surplus sebesar US$ 2,39 miliar pada Juni 2024. Surplus ini menandakan bahwa Indonesia telah mengalami surplus selama 50 bulan beruntun, yang merupakan pencapaian signifikan bagi perekonomian negara.
“Pada Juni, neraca dagang surplus US$ 2,39 miliar atau turun US$ 0,54 miliar secara bulanan. Dengan demikian, neraca dagang Indonesia telah surplus selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers, Senin (15/7/2024). Surplus ini mencerminkan kinerja positif dari sektor ekspor dan impor Indonesia.
Surplus neraca dagang terjadi seiring dengan peningkatan ekspor yang mencapai US$ 20,84 miliar, tumbuh 1,17% secara tahunan atau year on year (yoy). Peningkatan ekspor ini menunjukkan bahwa produk Indonesia semakin kompetitif di pasar internasional. Sementara itu, impor Indonesia tercatat lebih rendah, yaitu US$ 18,45 miliar, meskipun mengalami kenaikan 7,58% secara tahunan. Kenaikan impor ini perlu diwaspadai untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan di masa mendatang.
Dengan kondisi ini, neraca dagang Indonesia terus menunjukkan performa yang baik dan diharapkan dapat terus berlanjut. Kinerja positif ini juga memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi nasional dan kestabilan nilai tukar rupiah. Semoga surplus ini bisa menjadi landasan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat ke depannya.
Komentar