Jakarta, harianbatakpos.com – Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 kembali mencatatkan surplus signifikan sebesar US$ 4,3 miliar, menurut laporan resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Surplus perdagangan ini ditopang kuat oleh performa ekspor komoditas nonmigas yang terus menunjukkan tren positif di tengah tantangan global.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers pada Selasa (1/7/2025), mengungkapkan bahwa komoditas nonmigas menyumbang surplus sebesar US$ 5,83 miliar, dengan kontributor utama berasal dari ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
“Dengan pencapaian ini, neraca perdagangan Indonesia telah mengalami surplus selama 61 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020. Ini menjadi sinyal positif bagi ketahanan sektor ekspor nasional,” jelas Pudji.
Namun, di sisi lain, neraca perdagangan migas pada Mei 2025 masih mengalami defisit sebesar US$ 1,53 miliar, terutama disebabkan oleh tingginya impor minyak mentah dan hasil minyak. Defisit migas ini menjadi tantangan tersendiri dalam menyeimbangkan struktur perdagangan nasional.
Secara kumulatif, selama periode Januari–Mei 2025, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar US$ 15,38 miliar. Surplus ini hampir seluruhnya ditopang oleh sektor nonmigas yang mencatat nilai positif sebesar US$ 23,10 miliar. Sebaliknya, sektor migas masih menyumbang defisit US$ 7,72 miliar.
Kinerja ekspor dan surplus neraca perdagangan ini menjadi salah satu indikator kuatnya fundamental ekonomi Indonesia dalam menjaga stabilitas perdagangan internasional, khususnya di tengah fluktuasi harga komoditas global dan tekanan geopolitik yang memengaruhi arus barang.
Ikuti berita ekonomi terkini di harianbatakpos.com.
Gabung saluran resmi harianbatakpos.com di WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar