Magelang, HarianBatakpos.com – Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman mendapat kecaman dari masyarakat setelah video dirinya menghina seorang penjual es teh viral di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah yang juga dikenal sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama tampak melontarkan kata-kata yang dianggap merendahkan pedagang kecil tersebut.
Peristiwa itu terjadi saat acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah yang dihadiri tokoh agama lainnya seperti Gus Yusuf Chudlori dan Habib Zaidan Bin Yahya. Dalam acara tersebut, seorang penjual es teh dan air mineral kemasan terlihat membawa dagangannya di atas kepala sambil berdiri di antara para jemaah. Para hadirin sempat berseru agar Gus Miftah memborong dagangan pedagang tersebut. Namun, respons Gus Miftah mengejutkan banyak pihak.
“Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah dalam bahasa Jawa, yang kemudian disambut tawa para tokoh yang berdiri di atas panggung bersamanya. Video tersebut diunggah di YouTube PCNU Kabupaten Magelang pada Selasa (3/12/2024).
Netizen yang melihat video itu langsung mengecam tindakan Gus Miftah. Ekspresi penjual es yang hanya bisa diam dengan dagangan di tangannya menarik simpati banyak orang. Seorang netizen melalui akun X @cingreborn bahkan menuliskan, “Buat bapak sebelah kiri, apa yang lo tertawakan Pak? Lo ketawakan bapak-bapak yang sedang mencari nafkah buat keluarganya, lucu buat lo ya?”
Tak hanya Gus Miftah, tokoh agama lain yang tertawa bersamanya juga ikut dikecam. Salah satu dari mereka diketahui bernama Kiai Haji Usman Ali Salman, Pengasuh Pondok Pesantren API AL-Huda Nepak, Magelang. Pria kelahiran 5 Juli 1974 itu turut menjadi sorotan setelah identitasnya terungkap melalui profil @kyusmanali_alhuda.
Netizen mempertanyakan sikap para tokoh agama yang seharusnya memberikan teladan dan bukannya mempermalukan orang lain, terutama seorang pedagang yang berusaha mencari nafkah.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang perlunya sikap menghormati sesama, apalagi bagi tokoh agama yang menjadi panutan umat. Video dan insiden tersebut kini menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial, memancing kritik dan diskusi lebih luas tentang etika dalam berdakwah.
Komentar