Calon Presiden, Prabowo Subianto mengatakan keadaan ekonomi Indonesia kian terpuruk, hal itu sebagaimana yang digambarkannya dalam buku berjudul, ‘Paradoks Indonesia’. Namun, semua kritikan dan masukan yang dia berikan malah dibantah mentah-mentah.
“Ternyata banyak menteri dari pemerintah sekarang ini mengatakan malah lebih dari (data) saya,” katanya dalam acara Ngobrol Bersama 300 Jenderal & Para Intelektual di Hotel Sari Pan Pacifik, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).
Buktinya, lanjut Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti yang sudah mengakui bahwa kerugian di sektor perikanan dan kelautan sangatlah besar.
“Ibu Susi mungkin sebentar lagi kena reshuffel beliau ini. Jawabannya kurang enak. Dia mengatakan kerugian negara Rp 2 ribu triliun sampai Rp 3 ribu triliun di sektor ikan saja. Saya masih konservatif saya katakan Rp 1 ribu triliun,” ujarnya.
Yang kedua, lanjut dia, pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengakui bahwa kebanyakan uang yang didapat dari dalam negeri justru disimpan ke luar negeri.
“Tadi Menko Pak Darmin sendiri mengatakan, Pak Darmin mengatakan ekonomi bocor karena devisa tidak kembali. Berarti kan benar aliran kekayaan ke luar. Jadi saudara-saudara di buku apa saya sudah dibenarkan oleh pemerintah oleh tokoh-tokoh pemerintah sekarang. Kemudian, dari kementerian keuangan sendiri yang mengatakan uang sekarang di luar negeri ada sekitar Rp 11 ribu triliun,” pungkasnya.
(Rmol) BP/SP
Komentar