Nia Ramadhani, bintang sinetron Bidadari, menghadapi tantangan unik dalam mendidik anak-anaknya yang lahir dalam lingkungan kemewahan.
Setelah menikah dengan konglomerat Ardi Bakrie, kehidupan Nia dan ketiga anaknya, Mikhayla, Mainaka, dan Magika, dipenuhi dengan berbagai privilege yang seringkali membuat mereka merasa bahwa segala hal mudah didapatkan, seperti dilansir dari Suara.com.
Namun, Nia Ramadhani sadar bahwa keistimewaan ini tidak selalu menghasilkan dampak yang positif, terutama dalam pembentukan karakter anak-anaknya.
Ia menyatakan kekesalannya saat menyadari bahwa anak-anaknya mulai merasa terbiasa dengan kemudahan yang ada di sekitar mereka. Ini mendorong Nia untuk mengubah pola asuhnya agar anak-anaknya tidak menjadi anak-anak yang manja dan terbiasa dengan segala kemudahan.
Dalam percakapannya dengan Merry Riana, Nia Ramadhani mengungkapkan bahwa ia tidak tumbuh dalam lingkungan privilege seperti yang dialami anak-anaknya sekarang.
Hal ini membuatnya merasa perlu untuk memberikan pendidikan yang lebih bijak kepada mereka. Salah satu langkah yang diambil adalah menerapkan sistem reward atau hadiah, di mana anak-anaknya hanya akan mendapatkan hadiah ketika mereka telah menunjukkan perilaku baik dan berprestasi.
Nia Ramadhani menyadari bahwa memberikan segala sesuatu dengan mudah kepada anak-anaknya tidak akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perkembangan mereka.
Oleh karena itu, ia menerapkan prinsip bahwa mereka harus bekerja keras dan berprestasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Misalnya, mereka hanya akan mendapatkan mainan baru setelah menunjukkan hasil yang baik di sekolah.
Meskipun berharap agar anak-anaknya memiliki kehidupan yang baik dan nyaman di masa depan, Nia Ramadhani tetap ingin memastikan bahwa mereka tidak mengambil segala sesuatu dengan mudah.
Ia percaya bahwa dengan memberikan pendidikan yang tepat dan mengajarkan nilai-nilai kerja keras dan penghargaan, anak-anaknya akan tumbuh menjadi individu yang tangguh dan mandiri.
Dalam upaya mendidik anak-anaknya, Nia Ramadhani selalu berdoa agar mereka memiliki kehidupan yang baik hingga dewasa nanti.
Namun, ia juga menyadari bahwa mereka tidak boleh menganggap remeh segala sesuatu dan harus tetap menghargai usaha serta nilai-nilai moral yang ditanamkan ke dalam diri mereka.
Kisah Nia Ramadhani dalam menghadapi privilege anak-anaknya dan menyesuaikan pola asuhnya merupakan contoh penting tentang pentingnya kesadaran orangtua dalam membentuk karakter anak-anak mereka.
Melalui pendekatan yang bijak dan penuh perhatian, Nia Ramadhani berusaha untuk memberikan fondasi yang kuat bagi masa depan anak-anaknya, di mana mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan berharga dalam masyarakat.
Komentar