HarianBatakpos.com – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau dikenal dengan Harita Nickel mengungkapkan, bahwa Indonesia merupakan negara yang menyimpan hingga 22% dari total cadangan nikel di dunia. Dengan potensi cadangan yang melimpah ini, nikel RI berpeluang besar untuk memasuki bursa dunia sebagai pemain utama dalam industri nikel global.
Direktur Utama NCKL Roy Arman Arfandy menyatakan bahwa cadangan nikel yang signifikan ini dapat menjadikan Indonesia sebagai negara pemain utama atau “key player” di industri nikel dunia. “Ini adalah cadangan yang sangat signifikan. Yang membuat Indonesia menjadi salah satu pemain utama di industri nikel dan baterai dunia,” jelasnya dalam program Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Rabu (24/7/2024).
Permintaan nikel di dunia saat ini mengalami kenaikan, salah satunya karena nikel Indonesia sangat dibutuhkan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik dan industri stainless steel. “Nikel tidak hanya untuk baterai mobil listrik, tetapi juga digunakan dalam industri stainless steel. Stainless steel membutuhkan banyak bahan baku berbasis nikel, seperti nikel pig iron atau fero nikel,” tambahnya.
NCKL, sebagai salah satu perusahaan yang berperan dalam industri nikel RI, memproduksi produk turunan nikel yang krusial untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, seperti Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dan nikel sulfat. “Kami juga memproduksi feronikel dan menjualnya kepada pabrik stainless steel di luar negeri. Produk MHP kami jual kepada produsen baterai mobil listrik di seluruh dunia,” ungkapnya.
Meski begitu, Indonesia masih merupakan pemain baru dalam industri nikel global. Menurut Roy Arman Arfandy, Indonesia perlu melanjutkan program hilirisasi nikel yang saat ini didorong oleh pemerintah. “Perkembangan industri nikel sangat tergantung pada dua industri pendukung ini. Indonesia sudah memiliki nikel, dan pemerintah sudah melakukan langkah-langkah penting dalam mendorong hilirisasi, yang memberikan nilai tambahan luar biasa pada produk nikel yang kita ekspor,” tandasnya.
Komentar