Jakarta, harianbatakpos.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali mengalami tekanan. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (7/7/2025), kurs rupiah tercatat melemah sebesar 33 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.218 per dolar AS. Kondisi ini memperkuat sinyal bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah masih dipengaruhi tekanan eksternal, terutama dari arah kebijakan suku bunga global dan penguatan dolar.
Pelemahan rupiah hari ini menjadi perhatian pelaku pasar uang karena bisa berdampak pada arus modal asing dan kestabilan harga di dalam negeri. Dengan nilai tukar rupiah yang terus tertekan, beberapa sektor seperti impor bahan baku dan energi berpotensi mengalami kenaikan biaya produksi, sehingga memengaruhi harga barang di tingkat konsumen.
Di tengah tekanan global, Bank Indonesia terus memantau dinamika pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas rupiah. Kebijakan moneter yang terukur dan intervensi di pasar sekunder menjadi salah satu upaya untuk menahan gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Pelemahan rupiah hari ini juga berkaitan erat dengan perkembangan inflasi di AS dan sentimen investor global terhadap emerging markets. Oleh karena itu, pelaku usaha dan investor diharapkan lebih waspada dalam menyikapi pergerakan nilai tukar agar dapat merespons secara tepat terhadap perubahan ekonomi makro.
Ikuti berita terkini seputar ekonomi dan nilai tukar dari harianbatakpos.com melalui saluran resmi WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar