Ekbis
Beranda » Berita » Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,7% Terhadap Dolar AS Hari Ini

Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,7% Terhadap Dolar AS Hari Ini

Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,7% Terhadap Dolar AS Hari Ini
Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,7% Terhadap Dolar AS Hari Ini

Jakarta, HarianBatakpos.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan hari ini, Rabu (14/8/2024), mengalami penguatan sebesar 0,7%. Rupiah pagi ini diperdagangkan di level Rp 15.720 per dolar AS, menunjukkan tren positif dibandingkan posisi kemarin.

Adapun, penguatan rupiah ini didorong oleh rilis data indeks harga produsen (PPI) AS semalam, yang meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve, pada bulan September. Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1% pada periode Juli, setelah sebelumnya naik 0,2% tanpa revisi pada bulan Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sebelumnya telah mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan terus menguat dalam waktu dekat. Hal ini didasarkan pada ramalan munculnya faktor-faktor yang dapat memperkuat mata uang rupiah.

Pasar Kripto Melemah Usai Serangan AS ke Iran, Harga Bitcoin dan Saham AS Turun Tajam

“Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan bergerak stabil dengan kecenderungan menguat,” ucap Perry saat konferensi pers di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, yang dikutip Rabu (14/8/2024). Ramalan terbaru BI menunjukkan bahwa pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, dari Desember 2024 menjadi September 2024. Bahkan, ada kemungkinan pemangkasan lanjutan pada bulan November dan Desember 2024.

Suku bunga acuan The Fed, yaitu Fed Fund Rate, saat ini berada di level 5,25-5,50%. Dengan kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih cepat, hal ini diharapkan dapat membuat tingkat bunga di AS turun dan mengalirkan kembali modal asing ke pasar ekonomi berkembang, sehingga dapat memperkuat pasokan dolar di dalam negeri.

Kendati rupiah sudah menunjukkan penguatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap mengingatkan agar waspada terhadap situasi ketidakpastian yang masih ada. Ia menyebutkan bahwa meskipun terdapat rencana pemangkasan suku bunga acuan AS yang lebih cepat oleh Bank Sentral Federal Reserve, kondisi defisit yang besar tetap dapat memberikan tekanan.

“UST masih akan cenderung menekan karena defisit yang besar, sehingga mereka akan mengeluarkan UST dalam jumlah banyak yang akan menyebabkan yield jatuh,” jelasnya. “Oleh karena itu, kita di dalam negeri perlu berhati-hati dengan obligasi kita. Ini ada hubungannya dengan APBN kita yang harus dijaga agar tidak timbul kejutan,” tegas Sri Mulyani.

Harga Emas Pegadaian Hari Ini 24 Juni 2025: Antam Stabil, UBS Turun Tipis

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *