Kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan di Jakarta, Selasa, mengalami penguatan seiring dengan kewaspadaan pasar terhadap kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) ke depan.
Pada pembukaan perdagangan, kurs rupiah terhadap dolar AS mengalami kenaikan sebanyak empat poin atau 0,03 persen, menjadi Rp15.806 per dolar AS. Sebelumnya, nilai tukar rupiah berada pada Rp15.810 per dolar AS.
“Peluang penguatan rupiah ada, tetapi mungkin tidak signifikan. Pelaku pasar masih mewaspadai hasil keputusan The Fed yang akan diumumkan dini hari Kamis,” ungkap Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang di Jakarta.
Menurut Ariston, rupiah kemungkinan masih akan berkonsolidasi di kisaran Rp15.800 terhadap dolar AS. Pagi ini, indeks dolar AS menunjukkan sedikit pelemahan, bergerak dari 103,6 pada pagi sebelumnya menjadi 103,4.
Ekspektasi di pasar mencerminkan harapan bahwa pernyataan dari The Fed mungkin akan bersifat dovish atau telah mengeliminasi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan di tahun 2024 dalam keputusan rapat kebijakan moneter.
Sementara itu, ketegangan geopolitik global masih menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar keuangan. Konflik yang potensial memanas dapat mendorong para pelaku pasar untuk kembali ke aset aman seperti dolar AS dan emas.
Potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan mencapai kisaran support Rp15.800 per dolar AS, sementara potensi pelemahan dapat menyentuh kisaran Rp15.850 per dolar AS hari ini. Pasar tetap waspada terhadap dinamika global yang dapat memengaruhi nilai tukar mata uang di Indonesia.
Komentar