Medan, HarianBatakpos.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan tajam pada perdagangan hari ini, 19 Agustus 2024. Penguatan ini tercatat sebesar 0,89% dengan rupiah ditutup pada level Rp15.545/US$, menandai penguatan tertinggi dalam enam bulan terakhir, sejak 15 Februari 2024.
Dilansir dari Refinitiv, pergerakan nilai tukar rupiah yang signifikan ini terjadi di tengah memanasnya situasi politik domestik. Penguatan rupiah juga didorong oleh melemahnya indeks dolar AS (DXY) sebesar 0,32% ke level 102,140.
Dinamika domestik menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan mata uang nasional. Salah satu momen penting adalah pelaksanaan reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilaksanakan hari ini. Reshuffle ini melibatkan pergantian beberapa menteri, termasuk Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Yasonna Laoly digantikan oleh Supratman Andi Agtas dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), sementara Arifin Tasrif digantikan oleh Bahlil Lahadalia, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Posisi Bahlil kemudian diisi oleh Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM yang baru.
Perubahan menteri dalam kabinet ini menambah ketegangan politik, mengingat Yasonna dan Arifin adalah menteri yang dekat dengan PDIP dan Megawati, sedangkan penggantinya dekat dengan Prabowo dan Jokowi.
Selain faktor domestik, sentimen luar negeri juga memainkan peran penting dalam penguatan rupiah. Salah satunya adalah peluang bank sentral AS (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuannya. Ditambah lagi, investor asing yang terus membanjiri pasar keuangan Indonesia memberikan dorongan tambahan bagi penguatan rupiah hari ini. Bank Indonesia (BI) mencatatkan transaksi beli neto oleh investor asing sebesar Rp9,67 triliun, termasuk beli neto Rp7,36 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), Rp2,18 triliun di pasar saham, dan Rp0,13 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) per 12-15 Agustus 2024.
Komentar