HarianBatakpos.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis dibuka merosot menjelang keputusan rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah turun 18 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.383 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.365 per dolar AS. Nilai tukar rupiah hari ini menunjukkan tren pelemahan yang cukup signifikan, mengkhawatirkan banyak pelaku pasar.
“Hari ini pasar menantikan hasil rapat RDG BI. Kali ini sebagian pelaku pasar ada yang memprediksi BI akan mengambil kebijakan kenaikan suku bunga untuk meredam pelemahan rupiah,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dilangsir ANTARA di Jakarta, Kamis. Rupiah hari ini berada di bawah tekanan karena berbagai faktor global dan domestik.
Menurut Ariston, kebijakan kenaikan suku bunga tersebut memang sedikit banyak bisa meredam pelemahan tapi di tengah sentimen terhadap dolar AS yang masih kuat, penguatan rupiah mungkin tidak besar dan masih berpeluang melemah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi sorotan utama, mengingat sentimen pasar yang cenderung negatif terhadap mata uang rupiah hari ini.
Di sisi lain, potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini karena pelaku pasar kelihatannya masih terpengaruh dengan sikap bank sentral AS atau The Fed yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga. Sikap The Fed ini menambah tekanan pada nilai tukar rupiah, membuat investor semakin waspada terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Ariston menuturkan potensi pelemahan ke arah Rp16.450 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp16.350 per dolar AS untuk hari ini. Perkiraan ini menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah hari ini masih berada dalam posisi yang rentan, meskipun ada upaya dari BI untuk menstabilkan situasi.
Dalam situasi ini, para pelaku pasar diharapkan tetap waspada dan mengikuti perkembangan kebijakan moneter dari Bank Indonesia. Nilai tukar rupiah yang fluktuatif seperti ini memerlukan perhatian khusus, terutama bagi mereka yang terlibat dalam transaksi internasional dan investasi mata uang.
Selain itu, faktor-faktor lain seperti kondisi politik dalam negeri, harga komoditas, dan kebijakan ekonomi global juga turut mempengaruhi nilai tukar rupiah. Untuk itu, pemantauan secara berkala terhadap nilai tukar rupiah dan informasi terkini sangat penting.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi, nilai tukar rupiah hari ini menjadi salah satu topik utama di kalangan ekonomi dan bisnis. Para pelaku pasar disarankan untuk tetap mengikuti berita dan analisis terkini guna mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi fluktuasi nilai tukar rupiah.
Komentar