Harianbatakpos.com , JAKARTA – Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) mengadakan acara nobar film LAFRAN di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai bagian dari “roadshow” penayangan khusus. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar seribu penonton, terutama dari kalangan mahasiswa, yang memadati bioskop untuk menonton film biopik tentang pendiri HMI, Lafran Pane.
Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, menjelaskan bahwa kegiatan nobar ini menjadi istimewa karena dilaksanakan di “Pulau Seribu Masjid”, yang merupakan julukan untuk Kota Lombok. Mayoritas kader HMI di wilayah ini adalah santri dan pemuda yang aktif dalam kegiatan masjid”, seperti disadur dari laman Antaranews.com.
Film LAFRAN merupakan hasil produksi keluarga besar MN KAHMI bekerja sama dengan Reborn Initiative dan Radepa Studio setelah proses produksi selama tujuh tahun. Film ini menceritakan tentang sosok Lafran Pane, seorang pemuda Islam yang memperjuangkan cita-cita yang menyatukan identitas keindonesiaan dan keislaman.
Ari Bias, dalam peran sebagai koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI NTB, memastikan bahwa film LAFRAN dibuat untuk mengenang perjuangan sosok pemuda yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Film ini tidak hanya ditujukan untuk kader HMI atau alumni, tetapi juga untuk generasi muda agar dapat mengambil inspirasi dari perjuangan Lafran Pane.
Eksekutif Produser Film LAFRAN dari KAHMI, Muhammad Arief Rosyid Hasan, menekankan bahwa kegigihan dan perjuangan Lafran Pane perlu diinformasikan kepada publik melalui film ini. Kisah Lafran Pane diharapkan dapat memotivasi generasi muda, terutama di NTB, untuk memiliki semangat dan kontribusi dalam membangun bangsa.
Dalam film ini, Lafran Pane diperankan oleh Dimas Anggara dengan dukungan dari aktris dan aktor ternama lainnya seperti Lala Karmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, dan Farandika. Film LAFRAN mengisahkan perjuangan Lafran Pane dalam mendirikan HMI di tengah perdebatan keumatan dan kebangsaan pasca kemerdekaan Indonesia.
Film LAFRAN tidak hanya menjadi sarana hiburan, namun juga sebuah bentuk apresiasi terhadap perjuangan dan semangat perintis organisasi keislaman dan kebangsaan di Indonesia. Kehadiran film ini diharapkan dapat membangkitkan semangat dan kontribusi positif dari generasi muda dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan bersatu.
Komentar