Headline
Beranda » Berita » Nonton Bareng Batak Bersatu dan Insan Pers Khidmat, Ketum Batak Bersatu: “Darma Bakti dan Perjuangan Ibu Untuk Anaknya”

Nonton Bareng Batak Bersatu dan Insan Pers Khidmat, Ketum Batak Bersatu: “Darma Bakti dan Perjuangan Ibu Untuk Anaknya”

Ketum Batak Bersatu Paulus R Sinambela, SH diabadikan seusai nonton bareng Film Sang Prawira bersama Batak Bersatu dan Insan Pers Kota Medan di bioskop Harmes Jalan Mongonsidi Medan, Kamis (5/12/2019).

Medan-BP: Film Sang Prawira sangat inspiratif dan mengedukatif sehingga sangat perlu untuk disebarluaskan untuk ditonton seluruh masyarakat Indonesia khususnya Sumut dan Kota Medan.

Ketua Umum (ketum) Batak Bersatu Paulus R Sinambela, SH  mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan seusai nonton bareng Film Sang Prawira bersama Batak Bersatu dan Insan Pers Kota Medan di bioskop Harmes Jalan Mongonsidi Medan, Kamis (5/12/2019).

Dijelaskannya, film itu berkisah bagaimana darma bakti seorang ibu yang luar biasa ditengah keterbatasannya berjuang untuk anaknya dan perlakuan yang terbaik bagi dirinya. “Hal itu sangat berkesan bagi diri saya pribadi serta sangat mengapresiasi,” imbuh Ketum Batak Bersatu itu dengan mimik wajah serius dan haru.

Kasus Rita Jelita Tewas Dibunuh di Sunggal Menyisakan Duka, Handphone Diduga Digelapkan dan Juper Lolos SIP

Dia juga sangat mengapresiasi, bangga dan merasa bersyukur sekali ditengah kesibukan khususnya Mabes Polri khususnya Polda Sumut dibawah kepemimpinan Irjen Agus Andrianto beserta jajarannya masih menyempatkan diri untuk mengambil peranan spesifik khususnya bagi masyarakat sumut dan umumnya Indonesia.

Kalau diperhatikan, pengambilan gambar dan artis yang dimanfaatkan dalam film ini mendapat rekor dari MURI karena para pemeran 99% adalah anggota Polri sehingga dapat merangsang industri perfilman Indonesia karena semua bebas berkarya dan terinsipirasi tanpa batas.

Dengan inspiratifnya film ini, kita selain melakukan nonton bareng dengan para jurnalis di Kota Medan ini, juga  pada season berikutnya akan mengundang khususnya anak-anak keluarga besar Batak Bersatu agar tersampaikan  bahwa ada film yang sangat layak dan wajib ditonton karena sangat inspiratif.

“Bagi saya sendiri saja film Sang Prawira ini sangat spesipik mengenang ibu saya dan sempat juga mata berkaca-kaca apalagi akting para pemain pendukung  sangat watak dan benar-benar menyentuh perasaan,” imbuhnya.

Lokasi Marak Narkoba di Deli Serdang Digerebek Polisi, Pengedar Ditangkap

Ketua Umum (ketum) Batak Bersatu Paulus R Sinambela, SH bersama para jurnalis perempuan. BP/erwan

Menjawab pertanyaan inspirasi dan latar belakang film, Paulus menyebutkan, yang mengetahui sebenarnya adalah para makernya. Tapi yang jelas film ini sangat luar biasa dan perlu disebarkan luaskan. Putra saya juga menyukainya dan menilai sangat bagus setelah menonton film ini.

Ketum Batak Bersatu itu juga mengakui, film lokal kita masih kurang karena belum menginsiprasi khususnya bagi generasi mudanya. Oleh sebab itu, film lokal  harus bernilai agar dapat dikenang setelah kita menontonnya. Untuk pembuatan suatu film yang baik dan menginspirasi perlu adanya campur tangan pemerintah seperti di luar negeri.

Peran pemerintah itu, sangat pro aktif dan memiliki peran penting . Misalkan, produksi di luar negeri seperti bollywood dan hollywood dari 10 produksi/tahun 30% atau 40% pasti ada yang bernilai sejarah, katanya.

Tak lupa, Paulus Sinambela mewakili keluarga besar Batak Bersatu juga mengucapkan terima kasih kepada Polri khususnya Kapoldasu Irjen pol Agus Andrianto.SH.MH yang telah mengangkat potensi wisata di daerah Sumatera Utara khususnya daerah kawasan Danau Toba dan sekitarnya.

Unsur Pendidikan

Ketua Batak Bersatu berdampingan dengan Ustadz Martono saat diwawancarai wartawan/ti.

Sedangkan penasehat Batak Bersatu Ustadz Martono pada kesempatan itu menyebutkan, film sang prawira sangat memberikan unsur pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sumatera Utara serta sangat baik dan memberikan semangat kepada generasi muda.

Demikian juga di film itu, jelas Ustadz Martono lagi, saat masyarakat mengikuti Akademi Poisi (Akpol)  masyarakat diperlihatkan tidak ada unsur KKN, melainkan diperlihatkan kerja keras, kesungguhan dan kemauan  yang tinggi sehingga berhasil meraih cita-cita dan impiannya.

Demikian juga diperlihatkan juga, rasa kesetiakawanan seorang polisi terhadap kawannya yang terpaksa bertindak dan tidak akan lepas  dari jeratan hukum akibat perbuatan yang telah dilakukannya. (BP/EI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan