Nasional
Beranda » Berita » Novel Baswedan: Semoga Presiden Tergerak Hatinya Untuk Membentuk TGPF

Novel Baswedan: Semoga Presiden Tergerak Hatinya Untuk Membentuk TGPF

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Foto: istimewa

Jakarta-BP: Penyidik senior di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya. Dia berharap, Presiden Joko Widodo bisa segera turun tangan dengan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Menurut Novel, pembentukan TGPF dirasa perlu untuk mengungkap kasus penyiram air keras yang mengakibatkan luka di bagian matanya itu.

“Intinya gini, saya sudah menyampaikan beberapa kali, berharap Pak Presiden bisa membentuk TNGF. Rasanya kok, sudah sekian lama masih belum terbentuk juga,” katanya di Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/11).

Prabowo Subianto Ajak Polri Jaga Kepercayaan Rakyat di Hari Bhayangkara ke-79

Novel menyebut, belum terbentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta, maka hampir tidak ada harapan kasus tersebut dapat terungkap.

“Semoga Presiden bisa tergerak hatinya untuk melihat bahwa TGPF itu betul-betul penting,” tutup dia.

Sebelumnya, Kamis 1 November 2018 memasuki hari ke 500 pascapenyerangan air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Menurut sang istri, Rini Emilda, kondisi Novel Baswedan kini sudah lebih baik.

“Kondisi Bang Novel alhamdulillah baik, sudah bekerja seperti biasa. Tapi tetap harus chek up sesuai jadwal dari dokter yang menangani,” ujar Rini saat dikonfirmasi, Rabu (30/10).

Kapolri Tegaskan Komitmen Polri Terbuka Terhadap Kritik

Meski kondisi suaminya dianggap lebih baik dari sebelumnya, tetap saja masih tersimpan luka di hati Rini. Bagaimana tidak, sudah 500 hari pelaku maupun dalang penyerangan air keras terhadap suaminya belum juga diungkap pihak Kepolisian.

“500 Hari bukan waktu yang sebentar, presiden menyampaikan bahwa sementara memberikan waktu kepada Polri untuk mengungkap, lalu presiden butuh waktu berapa lama lagi?,” kata Rini.

Rini masih berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak membuat larut kasus ini. Sebab, menurut Rini, penyerangan air keras terhadap suaminya merupakan kejahatan yang serius dan harus segera diungkap.

“Kalau pimpinan Polri takut atau lain hal, itu bisa dipahami, pimpinan Polri itu juga bisa diintervensi. Tetapi kalau presiden tidak bertindak karena takut, itu hal yang menyedihkan dan mengecewakan,” kata Rini.

Terkait dengan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), Rini sepertinya sudah pesimis. Menurut Rini, dia dan keluarga sudah berkali-kali meminta kepada Jokowi untuk segera membentuk TGPF.

“TGPF sudah diminta beberapa kali, tapi presiden mau bentuk tim lain. Kita enggak tahu tim apa, kita lihat saja,” kata Rini.

 

(Merdeka) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *