Medan-BP: Penyidik gabungan dari Polda Sumatera Utara dan Polres Samosir telah menetapkan Kepala Dinas Perhubungan Samosir Nurdin Siahaan atas tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, 18 Juni 2018 lalu.
Penetapan status tersangka kepada orang nomor satu di Dinas Perhubungan Samosir ini, dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja.
“Benar statusnya sudah dinaikkan jadi tersangka dan yang menangani penyidik Ditkrimum Polda Sumut gabungan dengan Polres Samosir dan Ditpolair Polda Sumut. Saat ini keberadaan tersangka ditahan di Polda,” kata Tatan, Kamis (28/6/2018).
Penyidik menetapkan Kadishub Samosir sebagai tersangka karena dia yang berwenang di kawasan tersebut dan hal itu dianggap mejadi kelalaian tersangka.
“Pertimbangan tersangka, ya karena kewenangan beliau, sistem pengawasan yang tidak baik sehingga ada unsur-unsur yang dikenakan beliau sebagai tersangka,” ujar Tatan.
Dengan penetapan Kadishub Samosir Nurdin Siahaan sebagai tersangka, kini total tersangka atas tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba menjadi 5 orang.
Sebelumnya penyidik telah menetapkan 4 orang tersangka.
Keempatnya yakni;
1. Nakhoda Kapal Sinar Bangun, Poltak Soritua Sagala.
2. Kepala Pos Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, Golpa F. Putra.
3. Kepala Bidang Angkutan Sungai dan Danau Perairan (ASDP) Kabupaten Samosir, Rihad Sitanggang.
4. Anggota Kapos Pelabuhan Simanindo, Karnilan Sitanggang.
Menurut Irjen Paulus, ada regulasi yang ditentukan tidak dilakukan sehingga terjadi pembiaran dan kelalaian dan membuat orang lain meninggal dunia, akibat tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun tersebut.
Saat kejadian, Kepala Dinas Perhubungan tersebut ada di kawasan Danau Toba. Namun, tidak ada tindakan dilakukan untuk pencegahan. Karena, pada Senin sore, 18 Juni 2018. Kondisi cuaca buruk dan kapal mengangkut kelebihan muatan.
“Sudah 14 saksi diminta keterangan. Itu saya maksud ada tataran regulasi, batasan itu ada dan larangan itu ada. Tapi, kalau mereka tahu kenapa tidak ada larangan dan pengawasan dengan secara fungsional masing-masing,” jelas Paulus.
Hingga saat ini baru 3 jenazah yang ditemukan, 19 orang selamat dan diduga seratus lainnya masih hilang dan hampir bisa dipastikan sudah meninggal dunia walau upaya pencarian masih diteruskan.
Komentar