Batak Pos – Indonesia akan segera memasuki era generasi emas, di mana 70 persen dari populasi akan berada dalam usia produktif pada tahun 2045. Oleh karena itu, diperlukan solusi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang efisien, optimal, dan terdigitalisasi. Boni Pudjianto, Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengungkapkan apresiasinya terhadap alumni program Startup Studio Indonesia dari Kominfo yang telah menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah nyata di lapangan, khususnya dalam manajemen SDM.
“Kami akan terus mendukung perkembangan startup inovatif muda di Indonesia untuk semakin mematangkan ekonomi digital Indonesia di masa yang akan datang,” ucap Boni dalam pernyataannya pada Minggu (28/4/2024).
Gregory Kurnia, CEO DEUS dan alumni program Startup Studio Indonesia Batch 6 dari Kominfo, menyoroti beberapa tantangan dalam pengelolaan manajemen SDM atau human resources (HR).
Menurutnya, divisi ini memiliki peran penting dalam mengidentifikasi kebutuhan perusahaan, mencari talenta yang tepat, mendukung pertumbuhan setiap karyawan, dan memastikan kesejahteraan mereka.
Namun, manajemen SDM di Indonesia seringkali menghadapi tantangan dalam menjalankan tugasnya. Beberapa di antaranya adalah produktivitas karyawan yang kurang, proses rekrutmen yang memakan waktu dan biaya tinggi, ketidakcocokan antara skill karyawan dan kebutuhan perusahaan, efektivitas metrik KPI yang kurang optimal, hingga tingginya turnover karena karyawan tidak mendapatkan insentif yang layak.
“Kami melihat banyak perusahaan yang masih memantau performa karyawan secara manual dan konvensional, sehingga rawan terpengaruh oleh kesalahan manusia, kehilangan data, dan bias subjektivitas,” tutur Gregory.
“Metode manual ini juga banyak membuang waktu. Oleh karena itu, kami menciptakan DEUS Enhance untuk membantu menyelesaikan pain points tersebut, sehingga manajemen SDM di perusahaan bisa berjalan secara optimal,” lanjutnya.
Gregory menjelaskan bahwa DEUS Enhance menawarkan sistem HR yang terintegrasi, dengan matriks penilaian performa atau KPI yang akurat dan otomatis yang terhubung langsung dengan sistem remunerasi (insentif, bonus dan kenaikan gaji).
Komentar