Medan, HarianBatakpos.com – Orang tua dari remaja berinisial AAL (16), Halimah, mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya dalam menebus biaya rumah sakit setelah anaknya menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal. Saat ini, AAL masih dirawat di RSU Haji Medan usai menjalani operasi karena luka bacok parah yang dialaminya.
Halimah menjelaskan bahwa meskipun anaknya sudah bisa pulang, pihak rumah sakit menahan AAL karena biaya pengobatan belum dilunasi. “Anak saya sudah bisa pulang, tapi masih ditahan di rumah sakit karena saya belum mampu melunasi biaya operasi yang mencapai Rp 32 juta,” ujarnya, Kamis (15/8/2024). Hingga kini, keluarga baru bisa membayar Rp 8 juta, sementara sisanya masih belum terbayar.
Pihak keluarga kini kebingungan mencari dana untuk menebus sisa biaya rumah sakit. Halimah pun meminta bantuan kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution, atau pihak lain yang bisa membantu. “Saya sangat berharap bantuan dari Pak Bobby atau siapa pun yang bisa membantu kami. Saya sudah tidak tahu harus cari kemana uangnya,” tambahnya.
Sebelumnya, AAL menjadi korban pembacokan oleh sejumlah orang tak dikenal di Jalan Jati Rejo, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, pada Kamis (8/8) dini hari. Akibat kejadian tersebut, AAL mengalami luka serius di bagian kaki kanannya, sehingga harus menjalani operasi.
Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, AKP Japri Binsar Simamora, menyatakan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. “Kasus ini masih kita selidiki, dan kami sudah menerima laporan dari korban. Saat ini, pemeriksaan saksi-saksi terkait kejadian tersebut masih berlangsung,” ujarnya.
Kepala Instalasi Humas dan Pelayanan Pengaduan Rumah Sakit Haji Medan, Arfan Ansari, menambahkan bahwa biaya operasi dan perawatan AAL mencapai puluhan juta rupiah dan tidak bisa diklaim melalui BPJS karena luka tersebut diakibatkan oleh tindakan kekerasan. “Total biaya yang harus dibayar mencapai Rp 32 juta. Keluarga pasien sudah membayar Rp 8 juta, namun sisanya sebesar Rp 24 juta masih belum terlunasi,” jelas Arfan.
Arfan juga menyampaikan bahwa pihak rumah sakit telah mencoba membantu keluarga pasien dengan memberikan opsi pembayaran cicilan, namun keluarga belum bisa memberikan jaminan apapun. “Kami telah menawarkan solusi agar keluarga bisa mencicil pembayaran, tapi mereka belum memberikan jaminan yang sesuai dengan SOP rumah sakit,” tuturnya.
Hingga kini, pasien masih ditahan di rumah sakit hingga keluarga bisa melunasi sisa biaya. Meskipun demikian, Arfan menegaskan bahwa perawatan terhadap AAL tetap dilakukan dengan baik tanpa menambah tagihan. “Meskipun pembayaran belum selesai, kami tetap merawat pasien seperti mengganti perban dan memberi makan tanpa tambahan biaya,” pungkasnya.
Komentar