Medan-BP: Niat yang kuat dan didorong dengan kemauan yang keras pak Mariadi (64) seorang pedagang yang berprofesi menjulal mie balap di Medan, akhirnya dapat berangkat dan menunaikan ibadah haji bersama isterinya tercinta ke tanah suci Mekah.
Betapa tidak, untuk melaksanakan niatnya yang tulus itu selama 12 tahun menyisihkan sebagian keuntungan berjualan mie balap di Kawasan Stadion Teladan persis di belakang masjid Muslimin Teladan.
“Dari hasil menyisihkan sebagian keuntungan berjualan mie balap itu, akhirnya sampai juga ke Mekkah dan sebelumnya sempat juga melaksanakan ibadah umroh ke Mekah, ” Imbuh pak Mariadi tenang saat ditemui harianbatakpos. com di lokasi berjualan mie balapnya di Kawasan Stadion Teladan, Sabtu (16/9/2023).
Pak Mariadi yang kini di panggil pak Haji, warga Jalan Seksama Gang Resmi, Kecamatan Medan Amplas itu, menjelaskan, bersama rombongan lainnya dari Dairi, Sergai dan daerah lainnya di Sumatera Utara, bersama dengan rombongan itu berangkat menunaikan ibadah haji bulan haji 2023 lalu, setelah 12 tahun melakukan penantian. Apalagi sejak masa Covid-12 sempat tertunda selama 2 tahun.
Alhamdulillah, kami selamat sampai ke Medan dari tanah suci Mekkah, tidak kurang satu apapapun. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu mulai persiapan keberangkatan sampai kepulangan kami dari Tanah Suci ini, ungkap pak Haji Mariadi (64) tahun yang berangkat bersama isteri tercintanya H. Rusmiati (62) tahun.
Pak Haji Mariadi sosok yang ramah kepada siapapun apalagi pada pelanggan mie balapnya, mengaku sepulang dari mengerjakan ibadah haji, telah mengalami banyak perubahan karena mendapat hidayah dari Allah SWT dan tak hentinya bersyukur atas karunia dan hidayah itu.
Contohnya, jelas pak Haji yang mengaku memiliki 3 orang anak dan salah satunya sudah meninggal dunia, sepulang dari ibadah haji dirinya sudah berhenti mengisap rokok. Jika azan sholat sudah berkumandang, saya langsung bersiap menuju masjid terdekat untuk sholat berjemaah. Kalau sebelumnya, saya sholat juga tapi sering menunda dan tidak tepat waktu.
Yang berubah lagi, tambah pak Haji itu lagi, bicara seperlunya dan apa adanya, tidak menambah dan mengurangi. Artinya, apa yang kita lakukan sesuai apa yang telah disariatkan agama dan apa adanya.
Jadi, jelasnya lagi, hidayah itu sudah saya dapat dan merasa bersyukur atas semuanya termasuk rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Diakuinya, saat berada di Tanah Suci Mekkah, saat beribadah bersama isterinya mendapatkan kemudahan dan berjalan dengan lancar termasuk sepulangnya sampai Medan sampai saat ini sehat. Alhamdulillah, sebut pak Haji Mariadi menutup perbincangan. (BP/EI)
Komentar