Pertama-tama, flexing sering kali dipandang sebagai cara untuk membanggakan diri sendiri atau mencari pengakuan dari orang lain atas pencapaian atau kepemilikan tertentu. Ini bisa bermanfaat dalam meningkatkan rasa percaya diri seseorang atau sebagai bentuk motivasi untuk meraih lebih banyak kesuksesan. Namun, di sisi lain, perilaku ini juga dapat menimbulkan kesan sombong atau tidak rendah hati, tergantung pada cara dan tujuan di balik tindakan tersebut.
Kedua, dalam konteks sosial dan budaya, flexing dapat menciptakan kesenjangan antara individu yang memiliki dan yang tidak memiliki. Hal ini bisa memperburuk ketimpangan sosial dan menimbulkan rasa iri di antara mereka yang merasa terpinggirkan atau kurang berhasil. Di sinilah pentingnya kesadaran akan dampak psikologis dan sosial dari flexing, terutama dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital.
Ketiga, dari sudut pandang ekonomi dan konsumen, flexing dapat mendorong pengeluaran yang tidak perlu atau bahkan memicu utang hanya untuk memenuhi ekspektasi sosial atau citra yang dibangun secara online. Ini bisa menjadi masalah serius terutama dalam budaya konsumtif yang mendorong individu untuk mengukur nilai diri mereka berdasarkan barang-barang material.
Namun demikian, flexing juga dapat memiliki aspek positif, seperti menginspirasi orang lain untuk menggapai tujuan mereka sendiri atau mempromosikan nilai-nilai seperti kerja keras dan ketekunan. Yang perlu ditekankan di sini adalah konteks dan niat di balik tindakan flexing tersebut. Jika dilakukan dengan rendah hati dan sebagai bentuk berbagi kebahagiaan, flexing dapat berfungsi sebagai motivasi positif.
Secara keseluruhan, pendapat saya tentang flexing adalah bahwa sementara itu adalah bagian alami dari interaksi manusia dalam masyarakat yang kompetitif dan terhubung secara digital, penting untuk mengevaluasi tujuan dan dampak dari flexing tersebut. Keseimbangan antara penghargaan diri, penghargaan sosial, dan kebijaksanaan finansial perlu dijaga agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.
Komentar