Memahami Puasa Tarwiyah dan Arafah: Sebuah Kajian Mendalam
Pada bulan Dzulhijjah, kita disuguhkan dengan dua puasa sunnah yang memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah. Namun, bagaimana sebenarnya cara menjalankan keduanya? Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Puasa Tarwiyah dan Arafah serta panduan lengkapnya.
Puasa Tarwiyah dan Arafah dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan yang penuh berkah dan memiliki makna yang sangat penting dalam ibadah haji. Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, yang merupakan awal dari persiapan pelaksanaan ibadah haji. Sementara itu, Puasa Arafah dijalankan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bersamaan dengan hari wukuf di Padang Arafah.
Puasa Tarwiyah memiliki makna simbolis sebagai awal dari rangkaian ibadah haji, di mana para jamaah haji mulai mempersiapkan diri untuk melakukan wukuf di Arafah. Sedangkan Puasa Arafah memiliki makna penting sebagai penambah kekuatan fisik dan spiritual bagi para jamaah haji sebelum melaksanakan rukun haji. Selain itu, Puasa Tarwiyah juga dianggap mampu menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya.
Pahala dan Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Menjalankan Puasa Tarwiyah dan Arafah bukan hanya sekadar rutinitas ibadah, namun juga merupakan peluang besar untuk mendapatkan pahala yang melimpah. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah mengungkapkan bahwa orang yang berpuasa pada hari Tarwiyah akan mendapatkan pahala seperti kesabaran Nabi Ayub atas musibahnya, sedangkan orang yang berpuasa pada hari Arafah akan mendapat pahala seperti Nabi Isa.
Puasa Arafah juga memiliki keutamaan yang luar biasa, di mana Rasulullah SAW menyatakan bahwa puasa ini dapat menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang. Selain itu, orang yang menjalankan puasa Arafah juga akan dibebaskan dari siksa neraka, sebagaimana hadis yang menyatakan bahwa tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah.
Panduan Lengkap Menjalankan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Setelah memahami lebih dalam tentang Puasa Tarwiyah dan Arafah, kita perlu mengetahui panduan lengkap dalam menjalankannya, mulai dari niat, sahur, hingga berbuka puasa.
1. Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Sebelum menjalankan puasa, penting untuk mengetahui doa niat puasa agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Untuk Puasa Tarwiyah, doa niatnya adalah “Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta ala”, sedangkan untuk Puasa Arafah, doa niatnya adalah “Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta ala”.
2. Sahur yang Berkah
Sahur bukan hanya sekadar makan dan minum, tapi juga merupakan amalan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Selain memberikan asupan tubuh, sahur juga memberikan asupan rohani dengan melakukan zikir, istighfar, dan doa di waktu yang penuh berkah tersebut.
3. Menahan Amarah dan Perbuatan Tercela
Selama menjalankan puasa, penting untuk menjaga diri dari segala perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa, seperti bertengkar, berbohong, atau melakukan ghibah.
4. Berbuka dengan Berkah
Saat azan Maghrib berkumandang, segeralah untuk berbuka puasa dengan membaca doa berbuka puasa, “Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin”.
Dengan memahami dan menjalankan Puasa Tarwiyah dan Arafah sesuai dengan panduan lengkapnya, semoga kita dapat meraih hikmah dan keberkahan yang besar dari ibadah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita petunjuk dan kekuatan dalam menjalankan segala ibadah-Nya.
Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah dua ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar di bulan Dzulhijjah. Dengan memahami panduan lengkapnya dan menjalankannya dengan penuh keikhlasan, kita dapat meraih pahala dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT. Semoga setiap ibadah yang kita lakukan menjadi amal yang diterima di sisi-Nya, Aamiin.
Komentar