Satu-satunya indeks utama Asia-Pasifik yang menunjukkan performa positif adalah S&P/ASX 200 Australia, yang naik 0,13%. Indeks ini mendekati rekor penutupan tertinggi sepanjang masa di 8.114,7, yang dicapai pada 1 Agustus.
Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17.694, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17.798,73. Para pedagang di Asia juga akan memantau laporan keuntungan industri China hingga Juli tahun ini.
Di sisi lain, harga minyak terus mengalami kenaikan pada Senin malam setelah Israel dan Hezbollah terlibat bentrokan pada akhir pekan. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3,5% menjadi $77,42 per barel, sementara minyak Brent meningkat 3,05% menjadi $81,43 per barel, level tertinggi dalam sekitar dua minggu. Pada hari Selasa, harga minyak mengalami penurunan sebagian dengan WTI diperdagangkan di $77,16 dan Brent di $81,23.
Pelemahan pasar saham Asia berpotensi menular ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan kemarin melanjutkan tren positifnya dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all-time high (ATH) baru pada level 7.606,20.
Komentar