Ekbis
Beranda » Berita » Pasar Saham Asia-Pasifik Bervariasi, S&P 500 dan Dow Jones Capai Rekor

Pasar Saham Asia-Pasifik Bervariasi, S&P 500 dan Dow Jones Capai Rekor

Pasar Saham Domestik 2024 Terimbas Sentimen Global, IHSG Melemah 2,65%
Pasar Saham Domestik 2024 Terimbas Sentimen Global, IHSG Melemah 2,65%

Jakarta, HarianBatakpos.com – Pasar saham kawasan Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada perdagangan Rabu pagi, setelah penguatan di Wall Street yang membuat S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencapai rekor intraday dan penutupan baru.

Di Asia, para pedagang menilai data inflasi dari Australia. Angka indeks harga konsumen (CPI) bulanan naik 2,1% pada Oktober secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan 2,3% yang diproyeksikan oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Angka ini sejalan dengan kenaikan pada September lalu, tetapi jauh lebih rendah dibandingkan 5,6% yang tercatat pada September 2023.

Konflik Iran-Israel Picu Ancaman Ekonomi Indonesia, Harga Energi hingga Rupiah Tertekan

S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan naik 0,1%. Sementara itu, Nikkei 225 Jepang dibuka turun 0,35%, dan indeks Topix yang lebih luas melemah 0,5%.

Indeks Kospi Korea Selatan, yang berfokus pada saham unggulan, turun 0,4% saat pembukaan, sedangkan indeks Kosdaq yang berfokus pada perusahaan kecil turun 0,65%.

Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di 19.172, sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir HSI di 19.159,2.

Di Amerika Serikat pada hari Selasa, Dow Jones naik 123,74 poin (0,28%) menjadi rekor penutupan di 44.860,31. S&P 500 juga bertambah 0,57% menjadi rekor 6.021,63, sedangkan Nasdaq Composite melonjak 0,63% ke 19.174,30.

10 Sultan Terkaya di Timur Tengah 2025, Arab Saudi Kuasai Daftar Forbes

Penguatan ini terjadi setelah Presiden Terpilih AS, Donald Trump, menyerukan tarif 25% pada produk dari Meksiko dan Kanada, serta tambahan 10% pada barang-barang dari Tiongkok.

Trump sebelumnya telah mengungkapkan rencana mengenakan tarif hingga 20% pada semua impor, dan tarif tambahan setidaknya 60% pada produk dari Tiongkok.

Menurut seorang analis pasar yang diwawancarai oleh CNBC, pelaku pasar tampaknya mengabaikan pengumuman Trump karena mereka memperkirakan kebijakan tersebut tidak akan terealisasi atau sudah diperhitungkan sebelumnya oleh para pedagang.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan