Ekbis
Beranda » Berita » Pekan Pendek Jelang Idul Adha, IHSG Diprediksi Bergerak Bervariasi

Pekan Pendek Jelang Idul Adha, IHSG Diprediksi Bergerak Bervariasi

Pekan Pendek Jelang Idul Adha, IHSG Diprediksi Bergerak Bervariasi
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Jakarta, harianbatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya akan diperdagangkan selama empat hari dalam pekan ini karena adanya libur Hari Raya Idul Adha. Situasi ini membuat pelaku pasar dan investor disarankan tetap waspada dalam mengambil langkah investasi, terutama karena pergerakan IHSG berpotensi melemah di tengah pekan pendek ini.

Menurut Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus, pelaku pasar masih mencermati dinamika kebijakan ekonomi global. Salah satunya adalah keputusan final terkait kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pasalnya, Pengadilan Perdagangan Internasional AS menyatakan sebagian besar tarif tersebut ilegal dan telah diblokir. Situasi ini turut memicu kekhawatiran yang berdampak pada pergerakan IHSG yang masih rawan melemah di tengah pekan ini.

Tak hanya itu, pelaku pasar juga menantikan sejumlah data ekonomi penting seperti Non-Farm Payrolls, yang menjadi indikator utama bagi bank sentral AS, The Fed, dalam menentukan arah kebijakan moneter. Dengan latar belakang tersebut, analis memperkirakan pergerakan IHSG masih akan bervariasi cenderung menguat, dengan rentang support di level 7.140 dan resistance di 7.320. Prediksi ini tetap memperhitungkan volatilitas pasar dalam pekan pendek saat IHSG cenderung melemah.

Cara Cek BPNT Juni 2025 di Situs Resmi Kemensos

Di pekan lalu, yang juga merupakan pekan pendek karena libur Kenaikan Yesus Kristus, sejumlah sentimen turut mempengaruhi pasar. Salah satunya keputusan Presiden Trump yang menunda pengenaan tarif sebesar 50 persen atas produk Uni Eropa hingga 9 Juli 2025. Selain itu, risalah FOMC menunjukkan The Fed masih dalam posisi wait-and-see, dengan fokus pada data dan kondisi ekonomi terbaru. Sentimen ini menjadi faktor tambahan yang bisa menyebabkan IHSG melemah di awal pekan ini.

Faktor lainnya adalah konsumen AS yang mencatatkan indeks kepercayaan tetap di level 52,2, serta keputusan pemerintah AS untuk menghentikan sementara visa pertukaran pelajar dan pengunjung kategori F, M, dan J. Dengan terbatasnya waktu perdagangan—hanya tiga hari aktif—pelaku pasar pun lebih memilih sikap hati-hati dan cenderung wait-and-see, karena risiko pasar selama long weekend cukup besar. Ini berpotensi memengaruhi IHSG dan membuatnya cenderung melemah.

Sepanjang pekan lalu, IHSG tercatat turun 0,53 persen dari level 7.231 ke 7.175. Meskipun IHSG melemah, investor asing tetap mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 149,3 miliar di pasar reguler. Terdapat lima sektor yang mencatatkan penguatan, dengan sektor kesehatan (healthcare) menjadi penopang utama IHSG karena kekhawatiran akan meningkatnya kasus Covid-19. Sebaliknya, sektor teknologi menjadi pemberat IHSG, terutama karena penurunan saham GOTO lebih dari 11 persen. Dengan demikian, IHSG masih berpotensi melemah jika sentimen negatif terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Daya Beli Masyarakat Menurun, UMKM Butuh Dukungan APBN dan Digitalisasi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan