Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero, mengimbau para pelaku UMKM untuk fokus meningkatkan volume penjualan mereka sebagai respons terhadap kenaikan biaya layanan marketplace, khususnya setelah pengumuman Tokopedia akan menaikkan biaya layanan mereka mulai 1 Mei 2024.
Dalam wawancara telepon dengan ANTARA pada hari Selasa, Edy menyatakan bahwa keputusan Tokopedia untuk menaikkan biaya layanan mereka, yang berkisar antara 2 persen hingga 6,5 persen, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku UMKM. Namun, ia menegaskan bahwa dalam menghadapi kenaikan tersebut, pelaku UMKM harus fokus pada strategi meningkatkan volume penjualan mereka.
“Oke tidak apa-apa biaya layanannya naik 5 persen, tetapi bagaimana saya menggenjot penjualan saya, yang tadinya 1.000 buah, bisa tidak saya menjual jadi 2.000. Sehingga secara kualitas dan kuantitas akan menghasilkan keuntungan yang cukup,” jelasnya.
Edy juga mengimbau agar para pelaku UMKM memperhitungkan kembali margin keuntungan mereka setelah adanya kenaikan biaya layanan ini, serta menekankan pentingnya untuk tetap bertahan dalam kondisi apapun.
Sementara itu, Edy berharap agar Tokopedia dapat meningkatkan transparansi dalam penyesuaian biaya layanannya. “Jangan membuat kami sebagai pelaku UMKM terkejut dengan kenaikan biaya layanan,” tegasnya.
Pengumuman ini merupakan langkah yang diambil Tokopedia menyusul kebijakan serupa yang telah diambil oleh platform lain seperti Shopee dan Lazada sejak Desember 2023. Biaya layanan yang diterapkan oleh Tokopedia akan berlaku untuk mitra penjual yang terdaftar sebagai Power Merchant dan Power Merchant PRO, dan akan dihitung berdasarkan kategori produk yang terjual, yang terbagi dalam lima kategori grup produk.
Akumindo, sebagai wadah bagi pelaku UMKM, terus memantau perkembangan ini serta memberikan dukungan dan bimbingan kepada anggotanya dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.
Komentar