Pengamat sepak bola terkenal, Tommy Welly, memberikan sorotan tajam terhadap pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, atas dugaan kemalasannya dalam mengikuti Liga 1. Menurut Tommy, Shin merasa terlalu diuntungkan oleh dukungan penuh dari PSSI, yang memungkinkannya untuk seringkali memenuhi permintaan pemain naturalisasi atau berdarah Indonesia sesuai keinginannya.
Tommy, yang akrab disapa Bung Towel, mengingatkan bahwa Shin sebelumnya telah mengkritik Liga 1 setelah memimpin tim nasional di Piala Asia 2023. Namun, saat Liga 1 bergulir kembali pada bulan Februari, Shin justru memilih untuk berlibur ke kampung halamannya dan menjalankan peran sampingannya sebagai Ketua Komite Penasehat Seongnam FC.
“STY terlalu malas untuk hadir langsung di pertandingan Liga 1 di stadion-stadion. Jadi, jangan heran jika tidak ada pemain baru dari skuad timnas yang dipanggil oleh Shin dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam,” kata Tommy dalam pernyataannya.
Tommy juga mempertanyakan sejumlah pemanggilan pemain oleh Shin, seperti kiper Adi Satryo dan Wahyu Prasetyo dari PSIS, yang dikritik karena kesalahan yang mereka buat saat membela tim mereka melawan Persib Bandung pada akhir Februari.
Lebih lanjut, Tommy menyatakan bahwa Shin cenderung mengandalkan pemain-pemain naturalisasi sebagai senjata utamanya. Setelah kembali dari liburannya, Shin bahkan langsung terbang ke Belanda, Belgia, dan Italia dalam upaya merekrut lebih banyak pemain naturalisasi.
Namun demikian, Tommy mengakui bahwa PSSI sangat responsif terhadap permintaan Shin untuk mempercepat proses naturalisasi pemain seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Nathan Tjoe A-On. Meskipun melibatkan proses birokrasi yang rumit, termasuk pembuatan KTP dan paspor, PSSI berhasil menyelesaikan proses tersebut dengan cepat.
“Bayangkan, tanggal 11 Maret adalah hari libur nasional, Hari Suci Nyepi. Namun, demi timnas dan permintaan Shin, sumpah terhadap Nathan Tjoe A-On berhasil dilaksanakan. Sebuah upaya ekstra dan lobi yang sangat efektif,” ucap Tommy.
Meskipun mendapat dukungan besar dari PSSI, Tommy menilai bahwa Shin keliru saat menyatakan ketidakmampuannya untuk menjamin kemenangan atas Vietnam. “STY seolah tidak memahami dukungan ekstra dari PSSI ini. Dengan mengatakan tidak bisa menjamin 100 persen kemenangan atas Vietnam, itu seakan menjadi pertanda ketidakharmonisan. Ini bukanlah hal yang sulit bagi pelatih mana pun, terlebih lagi dengan segala dukungan yang diberikan PSSI,” tambah Tommy.
Dengan berbagai dukungan dan kemudahan yang diberikan kepadanya, Tommy menegaskan bahwa alasan penerbangan pemain naturalisasi dari Eropa ke Jakarta yang dijadikan oleh Shin sebagai alasan, tidaklah beralasan.
Komentar