Medan, HarianBatakpos.com – Pelayanan kesehatan gratis di Kota Kediri menjadi perhatian utama Dinas Kesehatan Kota Kediri (Dinkes). Kepala Dinkes, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Dwi Sunaryati, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini dimulai dengan simulasi untuk memastikan efisiensi waktu pelayanan.
Pemprov Jatim menginstruksikan setiap daerah untuk menguji waktu yang diperlukan dalam satu kali Pelayanan Kesehatan Gratis (PKG).
Awalnya, waktu yang diperkirakan untuk pemeriksaan satu orang adalah sekitar 30 menit. Namun, dalam praktiknya, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai dua jam. Dwi mencatat bahwa banyak kendala di lapangan yang menyebabkan lamanya proses ini.
“Makanya kami simulasi dulu. Nanti provinsi akan nge-list (mendata kendala, Red) nanti,” tambah Dwi, menegaskan pentingnya penyesuaian format dalam pelaksanaan PKG, dilansir dari detik.com.
Kebutuhan Sarana dan Prasarana untuk Program PKG
Kebutuhan penunjang untuk program PKG ini sangat penting, terutama terkait sarana dan prasarana.
Dwi mengungkapkan bahwa ada sejumlah peralatan baru yang dibutuhkan, seperti alat pemeriksaan darah. Pada tahap awal, PKG akan dilaksanakan di sembilan puskesmas yang berfungsi sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Dengan metode skrining yang diterapkan, masyarakat akan diminta menjawab beberapa pertanyaan sebelum pemeriksaan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan pasien secara lebih akurat. “Ini kan dianggap pasien sehat. Tapi kalau ternyata ada keluhan, ya diperlakukan seperti pasien sakit,” jelas Dwi.
Keterbatasan tenaga kesehatan dan antrean pasien yang mencapai puluhan orang menjadi tantangan tersendiri bagi Dinkes Kota Kediri. Dengan persiapan yang matang, diharapkan pelayanan kesehatan gratis ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Komentar