Perkembangan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dinilai tidak sepenuhnya sebagai ancaman, melainkan sebagai potensi untuk membantu berbagai kegiatan manusia dan mendorong kegiatan bisnis. Agus Setiawan, Executive Director Multimatics, menyatakan bahwa perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing untuk tetap relevan dalam pasar yang semakin mengadopsi teknologi.
“Pada dasarnya itu kan perusahaan harus bisa bersaing, dan ketika bersaing harus punya competitive advantage, ketika mereka di market emerging teknologi luar biasa dan organisasi tidak menggunakan ya pasti akan terhempas,” ujarnya.
AI dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk di bidang keuangan untuk mendeteksi fraud dan dalam dunia fintech untuk melakukan verifikasi identitas pelanggan dengan cepat menggunakan AI.
Agus Setiawan juga membagikan pengalaman bekerja dengan perusahaan tambang, di mana AI dan machine learning dapat membantu mengoptimalkan layanan dengan mengurangi biaya dalam 5 aspek utama yang dimiliki oleh perusahaan tambang.
Country Manager Intel Corporation, Harry K Nugraha, menyoroti bahwa AI memiliki dampak positif dengan mempermudah proses yang bersifat rutin dan meningkatkan ketelitian proses. Meskipun demikian, dampak negatifnya adalah kemungkinan penggantian pekerjaan rutin oleh mesin. Oleh karena itu, reskilling dan upskilling menjadi tuntutan agar tenaga kerja dapat beradaptasi dan meningkatkan keterampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi.
Komentar