Medan, HarianBatakpos.com – Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Fatriady MR, berhasil menyelesaikan riset inovatif yang memanfaatkan limbah styrofoam yang sulit terurai untuk dijadikan bahan dinding beton ringan.
Penemuan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan bangunan terhadap gempa bumi, serta mengatasi masalah limbah yang mengancam lingkungan. Disertasi ini menjadi bagian dari upayanya meraih gelar doktor, dilansir dari Suara.com.
Inovasi dalam Konstruksi Bangunan
“Disertasi ini bertujuan pengembangan teknologi dalam bidang konstruksi, selain itu juga mengatasi masalah limbah yang sangat sulit terurai,” jelas Fatriady di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dengan memanfaatkan styrofoam bekas, dinding beton ringan yang dihasilkan tidak hanya lebih tahan gempa, tetapi juga ramah lingkungan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalahan konstruksi di daerah rawan gempa.
Fatriady menekankan pentingnya pendidikan dan riset dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Ia berharap generasi muda dapat terinspirasi untuk berinovasi dan menciptakan solusi yang bermanfaat bagi kelestarian lingkungan. “Pendidikan dan riset ini adalah langkah kecil untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, khususnya dalam hal keselamatan konstruksi dan kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Hasil riset ini tidak hanya bermanfaat untuk dunia akademis, tetapi juga memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam industri konstruksi.
Dengan memanfaatkan limbah styrofoam, Fatriady berharap dapat mengurangi penggunaan bahan bangunan konvensional yang berpotensi merusak lingkungan. “Di Kota Makassar dan sekitarnya, kita punya potensi untuk mengembangkan konstruksi bangunan yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.
Fatriady juga mendorong generasi muda untuk menjadi agen perubahan yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan inovasi baru. “Generasi muda harus diberi kesempatan dan ruang untuk berkembang. Mereka adalah agen perubahan yang akan membawa inovasi baru,” imbuhnya.
Dengan terobosan ini, Fatriady MR tidak hanya memberikan harapan baru bagi dunia konstruksi, tetapi juga menginspirasi generasi penerus untuk terus belajar dan berinovasi. Riset ini menjadi langkah awal untuk menciptakan teknologi yang bermanfaat, menjaga kelestarian alam, dan melindungi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa.
Komentar