Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa pembatasan pembelian beras yang diberlakukan di sejumlah ritel modern bertujuan untuk memastikan pemerataan ketersediaan beras demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan Arief dalam keterangan resmi di Jakarta pada hari Senin.
“Pembatasan pembelian ini dari dulu, dari beberapa bulan lalu, itu sudah diterapkan sejak tahun lalu. Kenapa dibatasi dua pak total 10 kilogram (kg)? Itu supaya distribusinya merata, kalau di rumah tangga (konsumsi) berasnya 5-10 kg, itu tentunya sudah cukup,” kata Arief.
Menurut Arief, pembatasan pembelian beras di ritel modern hingga maksimal 10 kg diperlukan demi pemerataan dan ketersediaan beras. Dia menegaskan bahwa pembatasan tersebut adalah langkah untuk mendorong masyarakat agar berbelanja secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan memastikan bahwa stok beras tersedia secara merata.
Arief juga mengakui bahwa pihaknya terus mempersiapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) karena keberadaannya sangat vital bagi kebutuhan pangan masyarakat. Dia menjelaskan bahwa pembatasan pembelian beras di ritel telah diinisiasi sejak Oktober 2023, terutama dalam pembelian beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Dalam menjawab dinamika kondisi beras nasional, Arief menyatakan bahwa pihaknya bersama dengan kementerian dan lembaga terkait telah mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengatasi kondisi tersebut dengan cepat. Hal ini menjadi salah satu fokus pemerintah.
Arief menyebutkan bahwa bersama dengan semua pemangku kepentingan di bidang pangan, mereka akan segera menggelontorkan beras ke berbagai lini pasar sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo agar masyarakat dapat kembali berbelanja beras dengan tenang dan bijak sesuai kebutuhan.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo, menambahkan bahwa kebijakan pembatasan pembelian beras ini bertujuan untuk pemerataan dan hanya untuk konsumsi rumah tangga. Dia menegaskan bahwa kebijakan ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu dan akan terus dijaga.
“Pembatasan pembelian ini untuk konsumsi rumah tangga saja, kita akan jagain,” kata Pamrihadi.
Pamrihadi juga mengumumkan bahwa pihaknya akan segera menyalurkan 1.000 ton beras pada Selasa, 13 Februari 2024, di wilayah Jabodetabek dengan harga jual Rp13.900 per kg. Dia menambahkan bahwa stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini berada di atas rata-rata normal, dengan stok mencapai 34 ribu ton, melebihi minimum stok yang ditetapkan sebesar 30 ribu ton.
Komentar