Medan, HarianBatakpos.com – Puncak Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan setelah wisata rekreasi Hibisc Fantasy disegel dan akan dibongkar. Langkah ini diambil oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyusul temuan pelanggaran lingkungan dan izin operasional yang serius. Pembongkaran ini bukan hanya sekadar tindakan administratif, tetapi juga sebagai respons terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pembangunan wisata di kawasan tersebut.
Penyebab Banjir: Dampak dari Hibisc Fantasy
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pembangunan di kawasan perkebunan teh ini telah mengubah struktur alam dan ekosistem setempat. Menurutnya, “Banjir di kampung itu penyebabnya dari sini (Hibisc Jaswita),” mengacu pada dampak buruk yang ditimbulkan dari kegiatan wisata yang tidak berizin. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan, dilansir dari kompas.com.
Proses penyegelan yang dipimpin oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol dan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga lingkungan. Plang larangan yang dipasang di lokasi menegaskan bahwa tindakan merusak penyegelan dapat dikenakan sanksi pidana.
Upaya Pemkab dan Pemprov dalam Penanganan
Pemerintah daerah, baik Pemprov Jawa Barat maupun Pemkab Bogor, segera menerjunkan alat berat untuk memulai proses pembongkaran. Dedi Mulyadi menyatakan, “Ini daerah kemiringan yang sangat tinggi,” menekankan pentingnya penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah bencana lebih lanjut.
Dengan langkah tegas ini, diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi pengelola objek wisata lainnya untuk mematuhi regulasi yang ada demi kelestarian lingkungan. Tindakan ini juga mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menangani isu-isu lingkungan yang semakin mendesak.
Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk pembongkaran, tetapi juga untuk memicu kesadaran di kalangan masyarakat dan pengusaha akan pentingnya keberlanjutan ekosistem.
Komentar