Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus terus dijaga dalam zona yang baik agar kinerja sektor properti tetap kuat. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam webinar “Property Outlook 2024: Prospek Pembiayaan Perumahan di Tahun Politik” yang digelar secara daring.
Menurut Misbakhun, menjaga ekonomi dalam zona pertumbuhan yang baik akan menciptakan masyarakat dengan pekerjaan memadai dan penghasilan yang bagus. Hal ini akan menguatkan kelompok konsumen kelas menengah yang memiliki daya beli, memberikan dukungan bagi sektor perumahan.
Ketersediaan dana murah dan keterbatasan jumlah pengembang menjadi tantangan yang perlu diperhatikan. Misbakhun menekankan perlunya penguatan kerja sama antara pemerintah, otoritas terkait, dan lembaga keuangan untuk mendorong minat terhadap sektor properti ke depan.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa lembaga keuangan memiliki instrumen, pengalaman, dan database yang cukup untuk membangun strategi peningkatan kinerja sektor properti. Dukungan regulasi, seperti ketersediaan dana murah yang sesuai dengan kebutuhan sektor perumahan, juga dianggap penting.
Misbakhun berpendapat bahwa generasi muda, yang mendominasi sebagai calon pembeli properti, memerlukan dukungan untuk pembelian rumah. Ia juga mengusulkan insentif rumah subsidi untuk kelompok pekerja yang membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Pemerintah telah menyediakan sejumlah regulasi untuk mendukung sektor perumahan, termasuk insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah hingga akhir 2024 dan bantuan biaya administrasi pembiayaan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kebijakan loan to value (LTV) oleh Bank Indonesia juga turut mendukung sektor ini.
Komentar