Nasional
Beranda » Berita » Pemerintah Filipina Serius Tindak Ancaman Pembunuhan oleh Wakil Presiden Duterte

Pemerintah Filipina Serius Tindak Ancaman Pembunuhan oleh Wakil Presiden Duterte

emerintah Filipina Serius Tindak Ancaman Pembunuhan oleh Wakil Presiden Duterte (metrotvnews.com)
emerintah Filipina Serius Tindak Ancaman Pembunuhan oleh Wakil Presiden Duterte (metrotvnews.com)

Medan, Harianbatakpos.com – Keamanan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, diperketat setelah munculnya dugaan ancaman pembunuhan yang disampaikan oleh Wakil Presiden Sara Duterte.

Ancaman ini, yang dianggap sebagai “masalah keamanan nasional,” telah menarik perhatian Dewan Keamanan Filipina yang kini tengah memverifikasi kebenaran ancaman tersebut, disadur dari  metrotvnews.com.

Penyelidikan dan Tindakan Pemerintah Filipina

Penasihat Keamanan Nasional Filipina, Eduardo Ano, menegaskan bahwa pemerintah Filipina menganggap ancaman terhadap presiden sebagai masalah yang sangat serius.

Logo HUT ke-80 RI Resmi Dirilis: Simbol Persatuan dan Kemajuan Indonesia

“Setiap dan semua ancaman terhadap kehidupan presiden harus divalidasi dan dianggap sebagai masalah keamanan nasional,” ujar Ano dalam pernyataan yang dikutip oleh Malay Mail. Dalam menanggapi ancaman ini, pengamanan terhadap Presiden Marcos Jr telah diperketat. Komando Keamanan Presiden mengungkapkan bahwa mereka telah meningkatkan protokol pengawalan untuk memastikan keselamatan sang presiden.

Selain itu, Kantor Komunikasi Kepresidenan Filipina menyatakan bahwa ancaman tersebut sedang dalam penyelidikan lebih lanjut, dan jika terbukti, tindakan pidana dapat dikenakan terhadap Duterte. “Jika bukti-bukti mendukung, ini bisa mengarah pada penuntutan,” tambah kantor Marcos Jr.

Dampak Politik dan Hubungan Antar Pemimpin Filipina

Ancaman ini muncul setelah ketegangan politik yang meningkat antara Duterte dan Marcos Jr. Keduanya pernah menjadi mitra politik yang sukses dalam pemilihan 2022, namun hubungan mereka mulai memburuk tahun ini.

Perselisihan mengenai kebijakan, termasuk politik luar negeri dan kebijakan perang narkoba yang diterapkan oleh Rodrigo Duterte, ayah dari Sara Duterte, menyebabkan aliansi politik mereka retak. Sara Duterte sebelumnya mengundurkan diri dari jabatannya di kabinet pada Juni lalu.

Perlindungan Data Jadi Sorotan dalam Kesepakatan Dagang RI-AS, DPR Ingatkan UU PDP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *