Arianto Muditomo, seorang pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran, menyoroti pentingnya pengelolaan aliran modal asing oleh pemerintah Indonesia sebagai langkah antisipasi dampak dari konflik antara Iran dan Israel terhadap perekonomian nasional.
Dalam wawancara eksklusif dengan media ini, Arianto Muditomo menegaskan perlunya kerja sama antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam memonitor capital outflow guna memastikan cadangan devisa yang memadai.
“Secara bersama-sama, pemerintah dan BI harus memonitor capital outflow untuk memastikan cadangan devisa yang cukup,” kata Muditomo.
Mengingat potensi kenaikan harga komoditas global akibat disrupsi rantai pasokan dunia yang disebabkan oleh konflik di wilayah dekat Terusan Suez, Arianto mengingatkan bahwa pemerintah juga harus mampu mengendalikan inflasi.
“Pemerintah harus mampu mengendalikan inflasi, terutama mengingat adanya potensi kenaikan harga komoditas global akibat disrupsi rantai pasokan dunia yang disebabkan oleh konflik di wilayah dekat Terusan Suez,” ujarnya.
Arianto juga menyoroti pentingnya manajemen anggaran yang bijaksana, agar tidak terjadi defisit yang berlebihan.
“Pemerintah sebaiknya tidak agresif dalam merealisasikan rencana-rencana pembangunan yang berasal dari utang. Perlu manajemen anggaran yang cermat, agar tidak terjadi defisit yang besar,” tambahnya.
Selain itu, dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, Arianto mengungkapkan bahwa BI harus menerapkan strategi pengendalian suku bunga dan nilai tukar yang mampu memberikan kepastian kepada pelaku pasar.
“Hal ini penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan,” ujarnya.
Arianto juga menyerukan peningkatan kerja sama dengan entitas internasional lainnya untuk mencegah dampak yang lebih signifikan jika terjadi eskalasi konflik.
“Kerja sama dan koordinasi luar negeri perlu diperkuat untuk saling memantau dan membantu bila kondisi memburuk,” tandasnya.
Konflik terbaru antara Iran dan Israel berawal dari serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu. Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan ratusan rudal balistik dan pesawat tanpa awak (drone) ke Israel pada Sabtu malam (13/4) waktu setempat.
Komentar