Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya peran teknologi, pengetahuan, dan inovasi dalam menjaga ketahanan pangan dan mencapai tujuan pembangunan keberlanjutan (SDGs). Upaya tersebut mencakup penerapan Science, Technology, and Innovation (STI) untuk mencapai SDGs 2: Zero Hunger, modernisasi dan digitalisasi akuakultur, peternakan, serta pertanian presisi untuk mengubah sistem pertanian pangan di kawasan Asia-Pasifik.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Dida Gardera, mengatakan bahwa Indonesia telah mengidentifikasi arah kebijakan utama, termasuk mempromosikan perubahan perilaku, meningkatkan sistem pendukung, memperkuat peraturan penyelamatan pangan, mengoptimalkan pendanaan, dan memanfaatkan kehilangan serta limbah pangan.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital untuk program Digital Village Initiative (DVI) juga menjadi fokus. Sejak peluncuran DVI di Knowledge Platform pada tahun 2022, Indonesia terus mendukung implementasi inisiatif ini sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dan memberikan dukungan teknis untuk inovasi digital.
Dida Gardera berbicara pada Asia Pacific Regional Conference (APRC) Ministerial Meeting ke-37 di Kolombo, Sri Lanka, di mana ia menyampaikan beberapa pelajaran yang diperoleh dari implementasi DVI. Keterlibatan masyarakat dianggap sangat penting dalam inovasi untuk memastikan inklusivitas, keberlanjutan, dan dampak nyata pada masyarakat. Selain itu, akses fisik terhadap infrastruktur dan literasi digital masyarakat juga menjadi faktor kunci.
Ketua Delegasi RI, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menyampaikan bahwa Indonesia memainkan peran strategis dalam mendorong transformasi sistem pangan dan pertanian di kawasan Asia Pasifik. Indonesia diperhatikan dalam pertemuan tersebut dengan permintaan untuk menjadi pembicara dalam tujuh dari sepuluh sesi yang diadakan.
Moeldoko juga menyoroti pentingnya regenerasi petani sebagai solusi untuk membangun ketahanan pangan di kawasan. Ia mengusulkan pembentukan pusat pelatihan regenerasi petani kawasan Asia Pasifik di Indonesia sebagai upaya bersama dalam membangun ketahanan pangan.
Komentar