Jakarta, Batak Pos – Pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian, menetapkan target bahwa 95 persen proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus menggunakan produk dalam negeri. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa target ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada tahun 2024.
“Target 95 persen pada tahun 2024, seluruh anggaran APBN dan APBD, serta proyek BUMN harus berasal dari produk dalam negeri. Itu adalah arahan dari Presiden,” ujarnya saat membuka acara Kick Off Penghargaan P3DN Tahun 2024 di Jakarta pada Senin (12/2/2024).
Agus menilai bahwa penetapan target yang tinggi tersebut adalah langkah yang tepat mengingat anggaran yang digunakan oleh BUMN berasal dari masyarakat. “Toh, anggaran belanja, baik itu kementerian dan lembaga, pemda, serta BUMN, semuanya berasal dari uang rakyat, dari pajak. Sehingga akan lebih baik bahwa penyerapan atau belanja juga diarahkan ke produk-produk dalam negeri yang membawa manfaat bagi masyarakat,” paparnya.
Kementerian Perindustrian juga akan melaksanakan Business Matching 2024 pada awal Maret 2024 untuk terus mengoptimalkan Program P3DN di tahun yang bersangkutan. Kegiatan ini akan mempertemukan langsung produsen dengan para pengguna anggaran.
“Dalam kegiatan ini, akan ada 5 kegiatan mulai dari Temu Bisnis hingga Pojok Konsultasi yang bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh para peserta yang hadir. Dalam kegiatan ini juga akan diberikan Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri,” jelasnya.
Penghargaan tersebut diberikan untuk memberikan apresiasi kepada instansi pemerintah dan badan usaha yang memiliki peran besar dalam keberhasilan Program P3DN. Sedangkan untuk produsen dalam negeri, penghargaan diberikan kepada mereka yang tidak hanya mendalami struktur industri tetapi juga menghasilkan produk berkualitas.
“Proses penentuan penerima penghargaan dilakukan melalui kolaborasi dan interkoneksi data dengan berbagai kementerian dan lembaga,” tambah Agus.
Komentar