Pemerintah Indonesia berencana menyalurkan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras kepada masyarakat yang membutuhkan sepanjang tahun 2024. Sebanyak 22 juta keluarga penerima manfaat dijadwalkan menerima bansos beras sebanyak 10 kg setiap bulan selama 6 bulan hingga Juni 2024.
Tonggo Marbun, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PosIND, menjamin bahwa penyaluran bansos beras akan dilakukan dengan cepat dan tepat waktu. PosIND menggunakan aplikasi dan dashboard yang memungkinkan pemantauan secara langsung atau real-time.
“PosIND pada CBP 2024 ini ikut menyalurkan di 20 provinsi. Sehingga untuk mengakomodir kecepatan dan ketepatan waktu penyaluran, selain menyediakan angkutan yang memadai, PosIND juga telah memfasilitasi penyaluan CBP dengan menggunakan aplikasi dan dashboard yang dapat dibantu realtime oleh BULOG dan Bapanas,” kata Tonggo Marbun.
Aplikasi tersebut mencakup Aplikasi CBP untuk distribusi, Aplikasi PGC dan FDPos pada saat penyerahan beras kepada penerima, Aplikasi e-Filling untuk administrasi distribusi, dan Aplikasi Customer Complaint Handling (CCH) untuk penanganan keluhan masyarakat.
Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi, menyebut bahwa program Bantuan Pangan Beras telah berhasil menahan laju harga beras dan mendukung daya beli masyarakat. Setelah menyalurkan 1,5 juta ton bantuan pangan beras pada tahun 2023, program ini dilanjutkan pada tahun 2024 dengan penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat menjadi 22 juta.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa data penerima manfaat telah melalui proses verifikasi oleh berbagai pihak berwenang, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), BPK, dan BPKP. Data tersebut terus diperbarui dan akurasinya dipertanggungjawabkan secara berkala.
Program Bantuan Pangan Beras ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat dan berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga beras serta daya beli masyarakat.
Komentar