Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo, mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan sebanyak 41 Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa diselesaikan pada tahun 2024.
Dalam sebuah media briefing di Jakarta pada hari Rabu, Wahyu menyatakan, “Ini perkiraan yang optimis dari kami, karena kami ingin mempercepat dan memperbanyak penyelesaian proyek-proyek PSN. Sehingga ini yang kita hasilkan.”
Dari 41 proyek tersebut, sebanyak 31 proyek ditargetkan selesai pada 20 Oktober 2024 atau pada akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo. PSN tersebut mencakup berbagai sektor, termasuk jalan tol, transportasi, bendungan, energi, dan kawasan.
Sementara itu, 10 proyek lainnya ditargetkan rampung hingga Desember 2024, meliputi sektor transportasi serta bendungan dan irigasi.
Total nilai investasi 41 proyek yang ditargetkan selesai tahun ini mencapai angka sekitar Rp500 triliun. Salah satu proyek dengan nilai investasi tertinggi adalah pembangunan Kawasan Industri Bantaeng di Sulawesi Selatan, yang diperkirakan mencapai Rp155 triliun. Pembangunan PSN tersebut ditargetkan rampung di semester pertama tahun 2024.
Wahyu juga menjelaskan bahwa tidak ada prioritas tertentu dalam 41 PSN tersebut karena semua proyek merupakan prioritas yang dituntaskan oleh Presiden.
Pemerintah telah berhasil menyelesaikan 190 PSN sepanjang periode 2016 hingga Desember 2023, dengan total nilai mencapai Rp1.515,4 triliun. Di tahun 2023 sendiri, pemerintah menyelesaikan 37 proyek, sementara 80 PSN masih dalam tahap konstruksi atau beroperasi sebagian.
Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Kemenko Perekonomian, Suroto, menambahkan bahwa 12 proyek telah dikeluarkan dari daftar PSN karena belum menunjukkan progres yang memadai hingga semester II-2024. Meski demikian, proyek-proyek tersebut tetap dilanjutkan dengan menggunakan skema program reguler.
“Berdasarkan Permenko No. 8 Tahun 2023, memang ada 12 PSN yang dikeluarkan dari daftar PSN. Salah satunya adalah pembangunan Pelabuhan Ambon Baru,” kata Suroto.
Komentar